Kementerian Sosial menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat kapal dan alat transportasi berupa sepeda motor listrik untuk warga yang ada di daerah terpencil Papua.

Menteri Sosial Tri Rismaharini ditemui di kampus ITS, di Sukolilo Surabaya, Senin mengatakan tokoh dan warga warga Papua dari Kabupaten Mamberamo, Tolikara, Puncak dan Yahukimo meminta kepada dirinya agar dibuatkan kapal guna mempermudah transportasi dan aksebilitas.

"Saya pikir kalau kita membeli itu tidak menggerakkan warga Papua untuk bisa melakukan pembelajaran. Akhirnya saya berkomunikasi dengan Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen) mereka yang akan mengajarkan warga membuat kapal. Dibantu dosen ITS karena memang dasar ilmunya adalah perkapalan," tutur Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya tersebut menargetkan kapal ini bisa diluncurkan pada tanggal 17 Agustus mendatang. Selanjutnya akan dilakukan pelatihan membuat kapal oleh Uncen dan ITS kepada warga setempat.

Selain itu, kata Risma, warga Yahukimo bercerita bahwa satu satunya transportasi yang ada di daerah-nya adalah pesawat. Jika menggunakan pesawat waktu yang ditempuh ke daerah tujuan adalah satu jam perjalanan.

Sedangkan jika berjalan kaki, warga bisa menghabiskan waktu tiga hari untuk mencapai tempat tujuan.

Baca juga: Kualitas beras dinilai kurang, Risma nyatakan langsung ganti baru

Baca juga: Mensos Risma apresiasi Polres Malang ungkap korupsi bansos

"Kemudian disampaikan jika menggunakan sepeda motor listrik akan lebih efisien karena di sana untuk mengangkut bahan bakar tidak mudah karena di atas gunung," ujarnya.

Mensos juga telah menyampaikan kepada Rektor ITS Prof. Mohammad Ashari agar dibuatkan solar cell untuk station pengisian sepeda motor listrik.

"Tadi saya sampaikan ke pak rektor bagaimana membuat charging station untuk pengisian sepeda motor listrik untuk dibantukan ke warga di atas gunung. Pak rektor menyatakan semua itu mudah," ujarnya.

Nantinya sepeda motor listrik Gesits tersebut, juga akan dimodifikasi agar bisa mengangkut barang. Dengan adanya sepeda motor tersebut diharapkan bisa membantu mengurai permasalahan yang ada di Papua.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati menyatakan pihaknya berpengalaman membuat kapal dan motor listrik sehingga tidak akan kesulitan mengerjakan seperti apa yang diinginkan Mensos Risma.

"Insya Allah kita terbiasa bekerja cepat sehingga bisa memenuhi target dari bu Mensos," katanya.

Pihaknya segera akan mengirim tim dari sepeda motor listrik dan kapal ke Papua untuk mengajari masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa ITS rancang "SAPIENS" untuk bantu optimalkan belajar di rumah

"Bu Mensos meminta tiga buah kapal dan pada tanggal 17 Agustus harus dikirim. ITS juga diminta membina Uncen dan memanfaatkan tenaga di Papua. Kami sudah siap desain-nya yang bisa dipakai. Insya Allah dalam waktu dekat akan dikirim material ke Papua," ucap-nya.

Bambang mengungkapkan, kapal tersebut mempunyai panjang 11 meter, lebar 2,3 meter dan bisa menampung 30 orang. Namun Mensos Risma, kata Bambang meminta orangnya tidak usah terlalu banyak yang penting bisa mengangkut barang kebutuhan sehari-hari.

"Untuk sepeda motor kebutuhan-nya belum kami ketahui karena baru disampaikan. Yang jelas kami sudah kerja sama dengan industri, jadi berapapun kebutuhannya bisa kami penuhi," katanya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021