Pemerintah Kabupaten Gresik menerjunkan tim pelacak COVID-19 ke desa/kelurahan, setelah menerima data warga yang terpapar virus corona dari pemerintah pusat, untuk kemudian dilakukan tes dan perawatan secara terpusat di RS Lapangan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos). 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Gresik, Jumat, meminta tim pelacak yang berjumlah 100 orang ini untuk bekerja sama dengan relawan Satgas COVID-19, karena mempunyai tujuan sama, yakni mengendalikan laju penyebaran virus corona di wilayah tersebut.

Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani, mengatakan setelah melakukan pelacakan, anggota tim akan melaporkan melalui aplikasi Si Lacak, lalu mendata orang sekitar yang telah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif untuk dilakukan testing.

Usai melakukan testing, kata Gus Yani, anggota tim pelacak akan meminta masyarakat yang kontak erat untuk melakukan isolasi terpusat di Gejos.

"RS Lapangan Gejos saat ini sangat siap. Ada dokter spesialis, oksigen yang tak terbatas, obat-obatan, konsumsi pagi-siang dan malam, serta kesiapan tempat tidur sebanyak 750 unit," katanya.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto yang hadir dalam peluncuran tim pelacak mengimbau agar masyarakat bekerja sama dengan memberikan data yang sebenar-benarnya.

"Hal ini untuk dapat dilakukan tracing dengan baik. Tujuannya mengurangi resiko meluasnya penularan virus corona di Kabupaten Gresik." tutur Arief.

Alumni Akpol 2001 itu juga mengimbau masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan tanpa harus diawasi dan berdoa semoga pademi ini cepat berlalu.

Sementara itu, salah seorang tim pelacak Ainur Rica (28) mengatakan, setiap pagi pukul 04.00 WIB data baru warga yang terkonfirmasi COVID-19 akan muncul pada aplikasi Si Lacak yang dimiliki Satgas COVID-19.

Dari data itu, pihaknya akan merespon dengan mendatangi warga yang tercatat kasus COVID-19, lalu mendata warga yang sudah kontak erat untuk dilakukan testing, dan isolasi terpusat.

"Tugas kami melakukan pelacakan, siapa saja yang pernah kontrak erat dengan pasien. Dari anggota keluarga hingga beberapa orang terakhir setidaknya 8-15 orang," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021