Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di dampingi Sekretaris Daerah Gaguk Tri Prasetyo menerima silaturahmi Pengurus cabang Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Mojokerto di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat Jl. Hayam Wuruk, No. 50 Kota Mojokerto.
Pada kesempatan ini para mahasiswa yang tergabung dalam HMI turut mengenalkan pengurus cabang yang baru, sekaligus menyampaikan keinginan untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota Mojokerto dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Gayung bersambut, Ning Ita sapaan akrab Wali Kota menyambut baik keinginan mereka.
"Maka apa upaya konkrit kalau mau bersinergi dengan pemerintah daerah, nah saya tawarkan kepada adik-adik pengurus HMI untuk mewujudkan dengan memasukkan mereka menjadi bagian dari tim Back Office didalam tracing penanganan covid -19 di Kota Mojokerto, dan akan kami berikan insentif," ungkap Ning Ita.
Menurutnya, saat ini langkah cepat dan konkrit agar Kota Mojokerto dapat segera beraktivitas lebih leluasa seperti sediakala adalah dengan menurunkan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), dari level 4 menjadi level 2.
Seperti yang diketahui, pemerintah pusat memiliki enam indikator dalam menentukan level PPKM, di antaranya kasus konfirmasi baru, rawat inap rumah sakit, kematian, testing, tracing, dan treatment.
"Nah dari enam indikator tersebut, satu di antaranya yang bisa kita sinergikan adalah dalam tracing ini, dimana aturan terbaru dari WHO yang disampaikan kepada kami adalah satu kasus positif minimal harus ada 15 tracing yang dilakukan," jelasnya.
Nantinya, para mahasiswa ini akan diperbantukan dalam inputing data pada aplikasi "SiLacak" yang merupakan aplikasi nasional yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
"Tim satgas covid yang ada di kelurahan yang notabene adalah lurah, babinsa, babinkamtibmas dan tokoh agama ini perlu didukung oleh tenaga-tenaga muda, yang memang sudah familiar mengoperasikan gadget dan aplikasi, ini saya ajak mereka untuk bersinergi disini dan mereka bersedia," ujarnya.
Ning Ita yakin dengan tambahan personil tim tracing, optimis bisa mencapai target tracing 1:15 sesuai dengan aturan WHO.
"Target saya Kota Mojokerto bisa turun sampai ke level 2, agar bisa ada kelonggaran aturan, makanya ini harus segera di konkritkan enam indikator itu bisa kita kendalikan semua” pungkasnya.
Turut hadir pada silaturahmi dengan jumlah peserta terbatas tersebut, Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heriana Dodik, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Moch Imron, Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika Agus Triyatno, serta Kabid P2P Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr. Lily Nurlaily. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pada kesempatan ini para mahasiswa yang tergabung dalam HMI turut mengenalkan pengurus cabang yang baru, sekaligus menyampaikan keinginan untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota Mojokerto dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Gayung bersambut, Ning Ita sapaan akrab Wali Kota menyambut baik keinginan mereka.
"Maka apa upaya konkrit kalau mau bersinergi dengan pemerintah daerah, nah saya tawarkan kepada adik-adik pengurus HMI untuk mewujudkan dengan memasukkan mereka menjadi bagian dari tim Back Office didalam tracing penanganan covid -19 di Kota Mojokerto, dan akan kami berikan insentif," ungkap Ning Ita.
Menurutnya, saat ini langkah cepat dan konkrit agar Kota Mojokerto dapat segera beraktivitas lebih leluasa seperti sediakala adalah dengan menurunkan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), dari level 4 menjadi level 2.
Seperti yang diketahui, pemerintah pusat memiliki enam indikator dalam menentukan level PPKM, di antaranya kasus konfirmasi baru, rawat inap rumah sakit, kematian, testing, tracing, dan treatment.
"Nah dari enam indikator tersebut, satu di antaranya yang bisa kita sinergikan adalah dalam tracing ini, dimana aturan terbaru dari WHO yang disampaikan kepada kami adalah satu kasus positif minimal harus ada 15 tracing yang dilakukan," jelasnya.
Nantinya, para mahasiswa ini akan diperbantukan dalam inputing data pada aplikasi "SiLacak" yang merupakan aplikasi nasional yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
"Tim satgas covid yang ada di kelurahan yang notabene adalah lurah, babinsa, babinkamtibmas dan tokoh agama ini perlu didukung oleh tenaga-tenaga muda, yang memang sudah familiar mengoperasikan gadget dan aplikasi, ini saya ajak mereka untuk bersinergi disini dan mereka bersedia," ujarnya.
Ning Ita yakin dengan tambahan personil tim tracing, optimis bisa mencapai target tracing 1:15 sesuai dengan aturan WHO.
"Target saya Kota Mojokerto bisa turun sampai ke level 2, agar bisa ada kelonggaran aturan, makanya ini harus segera di konkritkan enam indikator itu bisa kita kendalikan semua” pungkasnya.
Turut hadir pada silaturahmi dengan jumlah peserta terbatas tersebut, Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heriana Dodik, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Moch Imron, Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika Agus Triyatno, serta Kabid P2P Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr. Lily Nurlaily. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021