Ketua Harian Panitia Besar (PB) PON Papua Yunus Wonda mengatakan pihaknya masih menunggu teknis protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang akan diterapkan di PON XX Papua dari pemerintah pusat.

"Kami menunggu keputusan pemerintah pusat seperti apa. Nantinya kami akan mengikuti dan menyiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan," ujar Yunus ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Pria yang juga Wakil Ketua DPR Papua itu mengungkapkan PB PON masih menunggu teknis protokol kesehatan tersebut lantaran meningginya kasus COVID-19 di Papua dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut Yunus, situasi tersebut berpotensi menjadi masalah karena saat PON banyak orang dari luar daerah yang masuk ke Papua.

"Saat ini di Papua rumah sakit cukup padat. Banyak yang dirawat di luar rumah sakit dengan tenda-tenda karena COVID-19. Jadi kami meminta kebijakan dari pemerintah pusat seperti apa supaya tidak terjadi klaster baru," tutur laki-laki berusia 45 tahun tersebut.

Yunus Wonda menyebut bisa saja nantinya ada pertimbangan bahwa semua datang ke Papua untuk PON wajib melakukan karantina terlebih dahulu sebelum bisa beraktivitas di Papua, mirip seperti yang dilakukan di Olimpiade Tokyo 2020.

Akan tetapi, semuanya mesti dikaji secara menyeluruh agar didapatkan solusi terbaik bagi semua pihak.

Selain itu, PB PON juga berharap agar pemerintah pusat segera memutuskan jika PON XX Papua bisa berlangsung dengan kehadiran penonton di arena atau tidak. 

"Papua baru pertama kali menjadi penyelenggara PON. Jadi memang ada harapan agar penonton, masyarakat terlibat di dalamnya. Namun, sekarang masih dalam situasi pandemi COVID-19. Keputusan ada di pemerintah pusat, apakah mungkin melalui Menpora, PON itu tanpa penonton atau bagaimana," ungkap Yunus.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan digelar di Papua pada 2-15 Oktober 2021.

Ada empat wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan PON tahun ini, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke. 

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021