Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyemangati warga yang isolasi mandiri (isoman) saat berkunjung di Rumah Sehat Tambaksari dan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek, Kota Surabaya, Jatim, Kamis.

"Bagaimana kondisinya bapak-ibu? Apakah ada yang kurang di sini?" kata Wali Kota Eri kepada warga yang sedang menjalani isoman di Rumah Sehat Tambaksari. 

Warga isoman sempat mengeluhkan bahwa di rumah sehat yang kebetulan menggunakan gedung sekolah itu tidak ada televisinya. Mendapati hal itu, Wali Kota Eri memastikan akan memasang televisi di tempat tersebut. Bahkan, saat itu para warga yang isoman itu diberi sebuah bingkisan yang berisi susu, roti, biskuit dan juga pisang.
 
Wali Kota Eri bersyukur karena kondisi warga yang isolasi di rumah sehat itu kondisinya baik saja, tidak ada keluhan tentang sakitnya. Ia juga menegaskan bahwa rumah sehat itu berfungsi untuk mencegah klaster keluarga, karena ketika tadi tanya kepada salah satu penghuni, ada yang satu keluarga cuma dia sendiri yang positif, tapi anak dan suaminya negatif.
 
Eri mengatakan saat ini sudah ada 154 rumah sehat se-Kota Surabaya. Kini warga Surabaya sudah bisa menerima keberadaan rumah sehat itu, karena memang untuk kepentingan warga di kelurahan tersebut. 

Setelah mengunjungi rumah sehat, Wali Kota Eri langsung menuju Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT). Tiba di RSLT, Wali Kota Eri langsung menggunakan APD dan langsung menyapa warga yang sedang dirawat. 

"Bapak-ibu yang saat ini terpapar COVID-19, Insya Allah, saya yakin jenengan (anda) semuanya akan diberikan kesembuhan oleh Allah, karena tidak mungkin memberikan cobaan melebihi kekuatan hambanya," kata Eri.
 
Ia juga berharap warga yang masih positif dan menjalani perawatan di RSLT untuk selalu sabar tidak perlu memikirkan apa-apa. Bahkan, ia juga berharap mereka selalu bahagia. Sebab, kalau sudah bahagia imunnya bisa naik dan bisa segera sembuh dan kembali lagi ke keluarganya masing-masing.

"Saya harap yang ada di RSLT ini, khususnya saudara-saudara saya yang beragama Islam, diperbanyak saja sholawatnya. Kalau yang agama lain, monggo diperbanyak doa dan dzikirnya dengan kepercayaannya masing-masing, dibuat bahagia," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021