Pemerintah Kota Surabaya mendukung serbuan vaksinasi COVID-19 ke kampus-kampus di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dengan menyiapkan vaksinator atau tenaga kesehatan.

"Ketika Pemprov Jatim menyediakan vaksin untuk kampus, Pemkot Surabaya menyediakan tenaga kesehatannya dan kampus menyediakan tempat serta kepanitiaannya," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Rabu.

Eri menegaskan bahwa di Kota Surabaya semua stakeholder menjadi satu kesatuan untuk bersama-sama menyukseskan vaksinasi. 
 
"Jadi, kampus bisa melakukan vaksin kepada civitas akademika dan juga warga di sekitarnya, sehingga di Kota Surabaya itu bisa menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintahannya yang bergerak, tapi semua stakeholder juga bersama-sama menyukseskan vaksin ini," kata Eri.
 
Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya menerjunkan sekitar 30 orang tenaga kesehatan untuk menjadi vaksinator. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga skrining yang juga diperbantukan sebab vaksinasi di UINSA itu akan disiapkan sekitar 5 ribu dosis untuk disuntikkan pada dalam dua hari ini. 

"Insya-Allah vaksin yang diberikan ke sini 5 ribu, sehingga kami siapkan nakesnya," katanya.
 
Dengan cara ini, Eri ingin menunjukkan bahwa semua kampus di Surabaya melakukan serbuan vaksin untuk civitas akademika dan juga warga di sekitarnya, khususnya warga Surabaya.

Artinya, semua pemangku kepentingan bersama-sama dengan Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya, dan juga perguruan tinggi ikut serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19. 

"Ini juga untuk mengejar herd immunity di Kota Surabaya," ujarnya.
 
Sementara itu, Rektor UINSA Prof. Masdar Hilmy juga mengakui bahwa vaksinasi ini dapat terselenggara berkat kerja sama antara Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan juga pihak kampus. Sebab, vaksinnya dari Pemprov Jatim, nakesnya dari Pemkot Surabaya dan tempat serta kepanitiannya dari UINSA.

"Untuk sementara Bu Gubernur menyediakan 5 ribu vaksin, 2.500 untuk hari ini dan 2.500 lagi untuk besok. Setelah itu terserah beliau, kalau masih mau menggelar vaksin di sini kami siap," ujarnya.
 
Adapun sasaran vaksinnya yaitu untuk para dosen dan tenaga pendidik beserta keluarga besarnya, termasuk anak istrinya, dan juga semua pegawai UINSA beserta para alumni UINSA. Bahkan, vaksin itu juga diperuntukkan warga sekitar kampus yang belum menerima vaksin, karena ternyata sudah banyak juga yang divaksin.
 
"Jadi, kami koordinasikan datanya dengan rinci, karena kami tidak ingin ada kerumunan pada saat pelaksanaan vaksin. Makanya, saya cek terus datanya setiap hari, karena jangan sampai bergerombol," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021