Bea Cukai Gresik mendorong PT Indonesia Bike Works (IBW) pabrik sepada BMX merk Thriil di Desa Pasinan Lemah Putih Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jatim untuk menguasai pasar global, melalui program kemudahan ekspor.

Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismuljanto dalam keterangan persnya di Gresik, Rabu mengatakan, pihaknya terus berkomitmen memberikan kemudahan dan berbagai dukungan kepada PT IBW.

“Selama ini kami selalu berusaha mempercepat proses administrasi kegiatan ekspor dan impor perusahaan di Gresik termasuk PT IBW. Kecepatan dalam bekerja inilah yang juga akan mendukung proses operasional perusahaan," kata Bier Budy Kismuljanto.

Sebelumnya pabrik sepeda ini sempat viral karena sepeda produksinya dengan merk dagang Thrill Bicycle digunakan oleh dua atlet profesional Prancis dan Latvia pada nomor balap sepeda BMX di Olimpiade Tokyo 2020.

Plant Manager PT IBW, Yudi Busono mengatakan, setiap hari perusahaannya mampu memproduksi hingga 6.000 unit sepeda dengan berbagai model. Sepeda-sepeda tersebut selanjutnya di ekspor ke berbagai negara di benua Asia, Amerika hingga Afrika.

"Sebenarnya kapasitas produksi yang terpasang di perusahaan kami mencapai 20.000 unit setiap hari. Namun sejauh ini kami belum mencapai titik maksimal produksi karena fluktuasi permintaan,” kata Yudi Busono Plant Manager PT IBW.

Dia mengatakan, saat awal Pandemi COVIS-19 permintaan sepedanya sempat mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat. Sebab, saat itu banyak orang yang mulai sadar pentingnya olahraga. Namun, pada gelombang Pandemi ke II atau lebih tepatnya saat varian Delta mulai masuk ke Indonesia penjualan PT IBW mengalami penurunan drastis.

Menurutnya, hal ini dikarenakan banyaknya toko yang tutup dan berbagai kendala penjualan dilapangan.

"Ditambah lagi ada informasi sekitar 2 juta sepeda dari luar negeri masuk ke Indonesia pada akhir 2020. Hal ini membuat industri sepeda Tanah Air semakin tertekan,” tuturnya.

Meski demikian perusahaan yang dia pimpin tetap mengaku bersyukur. Sebab, dengan pasar yang semakin kompetitif secara otomatis membuat seluruh karyawan harus bekerja secara kreatif.

Hal itu didukung dengan adanya dua fasilitas dari Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai Gresik berupa gudang berikat dan BMDTP yang membuat perusahaanya bisa menghemat biaya produksi hingga 30 persen.

“Fasilitas Gudang Berikat yang diberikan Bea Cukai Gresik sangat membantu dalam menekan biaya produksi. Kami hanya perlu membayar barang yang saat itu kami butuhkan. Sedangkan barang yang belum dibutuhkan bisa disimpan di gudang. Coba bayangkan jika tidak ada fasilitas ini tentu akan banyak biaya yang timbul banyak komponen sepeda yang belum ada di Indonesia,” katanya, memaparkan.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021