Tiga orang alumni dan seorang dosen prodi Teknik Elektro Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya merancang alat penjepit pengeras suara pada masker yang diberi nama Clippo untuk membantu satgas COVID-19 supaya lebih efisien melayani masyarakat.
Tiga alumni bernama Erwin Sanjaya Loeminto, I Gusti Lanang Ngurah Agung Pramadi Danudiningrat, dan Nugraha Pratama Adhi. Sementara Felix Pasila merupakan dosen Teknik Elektro UK Petra.
Felix ditemui saat UK Petra memberikan Clippo kepada tenaga kesehatan dan tim vaksinator yang bertugas dalam kegiatan vaksinasi massal di Grand City Surabaya, Selasa mengatakan alat tersebut dibuat karena banyak orang yang kesulitan berkomunikasi saat menggunakan masker.
"Sulitnya berkomunikasi saat menggunakan masker sampai banyak orang menurunkan atau melepaskan maskernya ketika berkomunikasi dikarenakan sulitnya berbicara, bahkan pendengar sulit menangkap apa yang dibicarakan oleh pengguna masker menjadi inspirasi kami dalam membuat Clippo," ujar Felix.
Dengan imbauan untuk menggunakan masker dobel, kata Felix, pastinya diperlukan energi lebih untuk berbicara lebih keras agar dapat didengar oleh lawan bicara.
"Kami persembahkan Clippo untuk tenaga kesehatan dan semua petugas yang bekerja di lapangan supaya mereka bisa menghemat suaranya. Alat ini dilengkapi speaker, microphone, dan juga baterai yang dapat di-charge kembali," katanya.
Felix dan timnya mengungkapkan keunggulan dari Clippo yaitu dapat digunakan pada berbagai jenis masker hingga pengguna masker dobel, dapat dimatikan dan dinyalakan kapanpun dibutuhkan.
Baterai juga dapat diisi ulang menggunakan micro USB, tidak menggunakan kabel panjang, serta mudah dibawa karena ukurannya yang kecil.
"Ke depannya, Clippo akan terus dikembangkan, tahap berikutnya akan kami buat 200 buah dengan target nakes satu rumah sakit, lalu tahap ketiga rencananya kita akan crowdfunding dari UK Petra dan alumni dengan target 1.000 unit untuk lima komunitas atau rumah sakit di Jawa Timur," kata Felix.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021