Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami deflasi sebesar 0,05 persen pada bulan Juli 2021 yang dipicu anjlok-nya harga daging ayam ras di pasaran hingga mencapai Rp19.000 per kilogram di kabupaten setempat.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di antaranya daging ayam ras, emas perhiasan, dan telur ayam ras," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo dalam konferensi pers secara daring di Jember, Senin.

Menurutnya, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan Juli 2021 di antaranya cabai rawit, tomat, cakalang diawetkan, dan minyak goreng.

"Pada bulan Juli 2021, Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,41 persen," tuturnya.

Dari 11 kelompok pengeluaran, lanjut dia, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan empat kelompok pengeluaran stabil.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen; diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,14 persen; kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.

Arif menjelaskan inflasi Juli 2021 di delapan kota IHK di Jawa Timur tercatat sebanyak enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,42 persen, diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,23 persen, Kota Surabaya sebesar 0,20 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,16 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang dan Kota Madiun masing-masing sebesar 0,11 persen," katanya.

Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,08 persen, dan kota yang mengalami deflasi terendah adalah Kabupaten Jember sebesar 0,05 persen, sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,17 persen.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021