Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat jumlah kasus kematian akibat infeksi virus corona mencapai 1.239 orang, dengan sekitar 93 persen pasien yang meninggal belum divaksin.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menilai vaksinasi COVID-19 cukup efektif dalam menekan angka konfirmasi positif virus corona.

"Kami sangat menaruh harapan terhadap program vaksinasi, karena datanya menunjukkan bahwa vaksinasi efektif mengurangi potensi penularan COVID-19. Tentu ini harus memacu kami untuk mempercepat vaksinasi. Kami terus berkoordinasi agar terus mendapat tambahan alokasi vaksin dari pusat," kata Ipuk di Banyuwangi, Senin.

Data Dinas Kesehatan setempat, lanjut dia, 1 Maret hingga 26 Juli 2021 yang dipadukan dengan basis data vaksinasi pedulilindungi.id milik pemerintah pusat, menyebutkan sebanyak 70,65 persen pasien COVID-19 di Banyuwangi belum divaksin. Sedangkan 15,88 persen mendapat vaksin dosis pertama, dan 13,47 persen telah mendapat dosis kedua.

Sebagian besar warga Banyuwangi meninggal akibat COVID-19 karena memiliki komorbid, seperti diabetes dan hipertensi. Ini juga sekaligus bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi risiko perburukan kondisi pasien.

Bupati Ipuk menyebutkan data per 31 Juli 2021 tercatat sebanyak 454.670 warga Banyuwangi telah divaksin dosis pertama dan terus berlanjut termasuk untuk dosis dua.

"Angka 454.670 warga yang sudah divaksin itu setara 34 persen dari total sasaran awal 1,34 juta jiwa warga,' katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengemukakan data yang ada menunjukkan bahwa 70,65 persen orang yang terpapar ternyata belum mendapatkan vaksinasi. Dan 93 persen kasus kematian terjadi pada mereka yang belum divaksin.

"Dengan percepatan vaksinasi, kekebalan komunal, tentu warga yang tertular bisa semakin sedikit. Dinkes juga terus menggiatkan vaksinasi sesuai ketersediaan vaksin. Pekan ini vaksin datang lagi. Kami bahkan juga merekrut relawan kesehatan untuk membantu percepatan vaksinasi," paparnya.

Menurut Rio, pekan ini Dinkes Banyuwangi menerima vaksin untuk dosis kedua secara bertahap sebanyak 2.430 vial AstraZeneca dan 630 vial Sinovac. Satu vial biasanya terdiri atas 10 dosis.

"Prinsip kerja vaksin adalah melatih sistem kekebalan tubuh seseorang. Ketika sistem imunitas itu memiliki respons yang baik, maka itu bisa mengurangi penularan, dan jika tertular, bisa meminimalisasi risiko perburukan kondisi," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021