Kodim 0807/Tulungagung menyiagakan ambulans untuk membantu mengangkut jenazah pasien COVOD-19 seiring meningkatnya angka kematian di RSUD dr. Iskak Tulungagung, imbas lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu.

"Ada satu ambulans dari Kodim, lainnya juga ada dukungan dari (ambulans) Polres (Tulungagung), puskesmas maupun dari pihak swasta," kata Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letkol Inf. Mulyo Junaidi di Tulungagung, Senin.

Kebijakan itu diambil setelah Dandim menegur oknum relawan BPBD Jatim yang diketahui memungut sejumlah biaya dari jasa pengurusan jenazah di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Kepada awak media, perwira AD berlatar divisi infanteri ini mengaku kesal dan prihatin dengan tindakan oknum relawan yang disebutnya telah mengambil keuntungan di tengah situasi bencana saat ini.

“Oknum itu mengambil jenazah tanpa izin baik-baik dari koordinator IKF, sehingga berkata kasar dan sebagainya,” katanya.

Informasi dari sumber rumah sakit, oknum relawan itu mengambil jenazah tidak secara prosedural dan dijadikan pekerjaan tambahan.

Tindakan tidak terpuji ini dianggap mencederai rasa kemanusiaan, apalagi memungut uang pada masyarakat yang kesusahan sudah jelas-jelas dilarang.

"Jenazah sudah meninggal, keluarganya dimintai atau dipatok harga itu tidak boleh," kata Wakil Ketua I Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung itu.

Demi mencegah kejadian serupa terulang, pihak Kodim 0807/Tulungagung menyiagakan orang di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Jika kejadian ini terjadi, pihaknya tak segan untuk menangkap basah oknum tersebut.

Ia mengakui jika jumlah ambulans jenazah yang ada hanya lima unit. Jumlah itu terkadang tidak mencukupi, terlebih ada jenazah yang jaraknya jauh dari RSUD dr. Iskak Tulungagung.

"Masyarakat bisa meminta bantuan Kodim jika membutuhkan bantuan ambulans, dan memastikan tidak dipungut biaya," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021