Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, membentuk tim pemulasaraan jenazah yang berasal dari relawan, dan ditempatkan di berbagai rumah sakit untuk membantu tenaga kesehatan dalam memulasara jenazah pasien COVID-19.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di Gresik, Rabu, mengatakan saat ini tercatat ada 61 anggota relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 Gresik.

"Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesiapan anda melaksanakan tugas sebagai relawan kemanusiaan, yaitu pemulasaran jenazah COVID-19. Kami mengingatkan kepada anda untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kami pastikan agar saat pulang anda dalam keadaan sehat dengan melakukan tes swab setiap 3 hari sekali," katanya.

Fandi Akhmad Yani yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, dalam sepekan relawan akan bertugas selama lima hari kerja, yang dibagi dalam 3 shif dengan libur 2 hari.

“Untuk keamanan, para relawan dibekali dengan pelatihan dari sisi kesehatan maupun maupun keagamaan. Saat bertugas juga dibekali dengan berbagai sarana pengamanan hazmat, masker khusus dan setiap tiga hari akan di tes swab," kata Gus Yani.

Ia mengatakan ada enam rumah sakit yang telah ditetapkan Pemkab Gresik untuk penugasan relawan tersebut yaitu RS Ibnu Sina Gresik, Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, PKU Ujungpangkah Gresik, RS Watestanjung Balongpanggang Gresik, dan RS Randegansari Driyorejo Gresik.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Reza Pahlevi mengatakan, pemkab tetap akan lebih mengintensifkan tenaga kesehatan untuk hal yang lebih penting.

"Misalnya para tenaga kesehatan ini akan menjadi tenaga vaksinator untuk percepatan vaksinasi di Gresik," katanya.

Sementara itu, Juliati (49) salah satu anggota pemulasaraan jenazah COVID-19 mengaku keikutsertaannya sebagai relawan ini sebagai panggilan jiwa.

"Sebelumnya saya adalah petugas pemulasaraan jenazah di kompleks perumahan saya. Sejak pandemi COVID-19 melanda saya meliburkan diri karena tidak berani. Namun saya terpanggil menjadi relawan untuk menyumbangkan tenaga dan kemampuan yang saya miliki, sebab saat ini saya merasa aman karena telah diberi pelatihan khusus dan dibekali dengan berbagai pengamanan," katanya.

Koordinator Relawan, Thoriqy Fajrin, mengatakan, para relawan yang ada saat ini telah lolos dari berbagai seleksi dari jumlah semula 100 orang lebih.

“Pihaknya siap merekrut kembali serta menyeleksi dan memberikan pelatihan kepada relawan baru apabila dibutuhkan," katanya.(*)


Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021