Tiga mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Surabaya menyabet juara 2 dalam lomba International Risk Management Case-Solving Competition 2021 oleh Center for Risk Management Sustainability (CRMS Indonesia) bekerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung.

Lady Safitri Sugiarto, Agnes Lestari dan Alisha Alawiyah dari tim U-Fam Ubaya menyabet juara 2 dan menyelesaikan rangkaian kompetisi "Enterprise Risk Management (ERM): A Pathway toward the Organization’s Resilience and Sustainability Post COVID-19" yang digelar secara daring mulai 16 Juni – 16 Juli 2021.

Salah satu perwakilan tim U-Fam Ubaya, Lady Safitri Sugiarto di Surabaya, Rabu mengaku merasa senang dan tidak menyangka jika timnya dapat menyisihkan puluhan tim lain yang memiliki kemampuan sangat baik dalam memberikan solusi terhadap kasus manajemen risiko.

"Tentunya kami sangat senang dan bersyukur atas prestasi tersebut. Kami ingin mengucapkan terima kasih untuk orang tua, teman-teman, dosen dan berbagai pihak untuk doa serta dukungan yang terus diberikan ke kami," ucap Lady Safitri Sugiarto.

Mahasiswa semester tujuh yang kerab disapa Lady ini menceritakan bahwa terdapat tiga babak yang harus dilewati oleh tim U-Fam Ubaya. Tiga babak tersebut yaitu babak penyisihan, semifinal, dan grand final. Bentuk kompetisi yang diikuti oleh tim U-Fam UBAYA adalah pengerjaan studi kasus berupa paper, presentasi dan tanya jawab dengan juri.

Pada babak grand final, tim U-Fam Ubaya hanya diberikan waktu selama dua jam dalam pengerjaan kasus. Menurutnya, waktu pengerjaan yang terlalu sedikit adalah tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim U-Fam Ubaya.

Setelah itu, jawaban mereka harus dipresentasikan menggunakan bahasa Inggris di depan juri serta partisipan lain.

"Saat babak grand final, kami diberikan waktu selama 10 menit untuk melakukan presentasi dan 10 menit untuk tanya jawab dengan juri. Topik kasus tahun ini, kami membahas tentang risk management pada perusahaan Huawei," ujarnya.

Persiapan kompetisi dalam menghadapi babak grand final dilakukan tim U-Fam Ubaya kurang dari seminggu. Bentuk latihannya dengan simulasi secara daring seperti menghadapi kompetisi sesungguhnya di babak grand final.

Hal ini untuk mengetahui kemampuan tim dalam menyelesaikan kasus selama dua jam dan mulai membagi tugas agar pengerjaan dalam waktu singkat dapat dikerjaan dengan baik. 

Selama mempersiapkan kompetisi tersebut, mahasiswa dilatih oleh dosen pembimbing sekaligus dosen prodi Manajemen Ubaya yakni Bertha Silvia Sutejo, S.E., M.Si., CSA., Arif Herlambang, S.Si., M.Si., CRP., dan Marwin Antonius Rejeki Silalahi, S.E., MBA.

Mereka mengapresiasi usaha dan kerja keras mahasiswa dalam mempersiapkan kompetisi hingga menjadi juara 2.

"Kami sangat bangga dengan mereka. Sejak babak penyisihan hingga keluar sebagai juara, mereka selalu semangat dan pantang menyerah. Mereka juga memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik," ujar Arif Herlambang.

Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu Ubaya menyampaikan saat berkuliah, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Inovasi Manajemen Risiko.

Melalui perkuliahan ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi manajemen risiko dan secara tidak langsung mengarahkan mereka selalu siap menghadapi event lomba-lomba manajemen risiko di level nasional maupun internasional. Hal itu disebabkan karena mahasiswa telah terbiasa mengerjakan studi kasus di perkuliahan atau take home exam. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021