Pedagang kaki lima (PKL) dan warung-warung kecil di Banyuwangi, Jawa Timur, merespons positif pemberian bantuan uang tunai Rp300.000 dari pemkab setempat karena omzet mereka menurun selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Sofyan, salah seorang pedagang jagung rebus, misalnya. Ia mengaku sebelum masa PPKM darurat bisa membawa dan menjual 200 buah dagangannya dalam semalam, namun sejak jam operasional dibatasi pendapatannya berkurang drastis.

"Saya bawa 50 buah jagung rebus, itu pun sering tidak habis," kata Sofyan, sembari bercerita bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

Di tengah situasi sulit ini, Sofyan mengaku tetap bersyukur, karena masih diberi kesehatan dan melakukan aktivitas meski ada pembatasan operasional.

"Semua wajib disyukuri, alhamdulillah masih diberi kesehatan, sehingga masih tetap bisa bekerja. Sehat itu sekarang yang paling wajib disyukuri," tuturnya.

Sejak Minggu (18/7) kemarin, Bupati Ipuk terus berkeliling ke PKL dan pedagang kecil sembari menyalurkan bantuan uang tunai sekitar 3.000 PKL/warung kecil yang menerima bantuan uang tunai.

"Saya mohon maaf, mohon maaf sekali, atas kebijakan PPKM darurat ini untuk menekan penularan COVID-19. Tetap pakai masker ya Pak. Bantuan ini tolong jangan dilihat nilainya, ini wujud saling bantu di antara kita. Insya-Allah ini semua bisa segera kita lewati," tutur Ipuk.

Senada juga disampaikan Baihaqi, penjual martabak. Ia juga merasakan imbas PPKM darurat tetapi dia bersyukur mendapat bantuan dari Pemkab Banyuwangi. Bukan nilainya yang dia lihat, tapi semangat kebersamaan untuk mengarungi masa sulit saat ini.

"Kami bersyukur. Kalau melihat berita di kota-kota lain, biasanya pedagang seperti kami hanya dirazia, hanya disidak. Tapi, di sini kasih bantuan," tuturnya.

Bupati Ipuk menyampaikan terima kasih kepada para PKL dan warung-warung yang mulai teredukasi dalam penerapan protokol kesehatan. Pesanannya tidak lagi dimakan di tempat, tapi dibawa pulang. Dan salah satu yang terpenting, mayoritas pedagang sudah tertib bermasker.

Menurut Ipuk, selain kepada PKL dan warung kecil, Pemkab Banyuwangi juga menyiapkan skema bantuan untuk pelaku seni, wisata, penyandang disabilitas, jasa transportasi, dan warga yang membutuhkan secara umum. Skema bantuan saling menopang dengan kucuran dari pemerintah pusat.

"Hari Rabu saya sudah agendakan cek ke Gudang Bulog dan PT Pos untuk penyiapan penyaluran bantuan. Mohon doanya semoga semua proses dimudahkan. Sekali lagi, saya mohon maaf atas kebijakan PPKM darurat ini," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021