Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya membantu program percepatan vaksinasi di perkampungan dan daerah pesisir yang diadakan atas kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Ikatan Alumni Unair.

Program percepatan vaksinasi kerja sama IKA Unair dan Pemprov Jatim yang berjudul "Jelajah Kampung dan Daerah Pesisir" ini diawali dari Pondok Pesantren Yanabi'ul Ulum Walhakim, Sidosermo, Surabaya, Sabtu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan kegiatan percepatan vaksinasi kerja sama IKA Unair dan Pemprov ini bertujuan mencapai target 70 persen masyarakat yang divaksin hingga Agustus mendatang.

"Kami menyasar daerah pesisir, karena daerah tersebut cenderung minim akses pelayanan kesehatannya," kata Khofifah yang juga Ketua IKA Unair ini.

Sebanyak 500 dosis vaksin diberikan di titik pertama ini. Total dosis tersebut diperuntukkan warga pondok dan masyarakat sekitar pondok.

Ketua Panitia Vaksinasi Dr. dr. Abdullah Machin, Sp.S(K) menambahkan ada lima titik vaksinasi yang disasar. Selain Sidosermo yang pertama, selanjutnya tim akan bergerak ke Karanganyar, Paciran, Probolinggo, dan Banyuwangi.

"Untuk kuota vaksin yang diberikan akan berbeda setiap daerah sesuai kebutuhan dan ketersediaan vaksin. Untuk Karanganyar nanti kami akan sediakan sekitar 1.500 dosis vaksin," katanya.

Dalam program tersebut, FK Unair mengerahkan tenaga medis dari dokter muda serta mahasiswa preklinik.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unair M. Masrur Rizal menjelaskan keterlibatan mereka dalam pelaksanaan vaksinasi IKA Unair dan Pemprov Jatim bermula dari diskusi dan webinar tentang vaksinasi oleh Bakti Sosial FK Unair yang digelar pekan sebelumnya.

"Setelah dihubungi, kami bergegas untuk menyiapkan SDM dari mahasiswa," katanya.

Masrur mengemukakan saat ini ada sebanyak 37 relawan yang terdaftar. Dokter muda bertugas dalam melakukan anamnesis, screening dan memberikan vaksin. Sementara adik-adik preklinik membantu dalam hal administrasi.

Penanggung Jawab Vaksinator BEM FK Unair, Farizal Rizky Muharram menambahkan ada 15 dokter muda dan 15 mahasiswa preklinik yang diperbantukan di titik pertama ini.

FK akan tetap terlibat untuk dalam kegiatan vaksinasi ke empat titik yang lain. Untuk tenaga relawan yang terlibat akan terus didata. Diakuinya, menemukan relawan merupakan hal yang cukup menantang.

"Ini karena banyak DM (dokter muda) dan mahasiswa preklinik yang masih berada di daerah masing-masing imbas perkuliahan daring sejak 2020 lalu. Tantangan lain seperti restu orang tua. Karenanya dia sangat mengapresiasi relawan yang sigap membantu," tuturnya.

Karenanya, untuk membantu percepatan vaksin di daerah, nantinya BEM FK Unair akan mencoba memaksimalkan tenaga dokter muda dan mahasiswa preklinik yang tinggal di daerah tersebut. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021