Petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri, Polres Kediri Kota, serta dari TNI masih menemukan warga yang melanggar protokol kesehatan dalam razia yang digelar saat PPKM darurat.

"Kami operasi dan masih ada pelanggar. Dengan humanis kami ingatkan masyarakat kenapa kita penting menjaga protokol kesehatan, bukan untuk satu dua orang saja, melainkan demi kebaikan kita bersama," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Kediri Eko Lukmono di Kediri, Jawa Timur, Jumat.

Operasi nonyustisi itu digelar di Kelurahan, Kecamatan Mojoroto. Kota Kediri dengan melibatkan petugas gabungan dari Satpol PP, Polres Kediri Kota serta dari Kodim 0809 Kediri.

Dalam penertiban yang melibatkan 40 personel tersebut, petugas mendapati empat warga melanggar protokol kesehatan. Padahal, sebelumnya pemerintah selalu mengingatkan agar mengenakan masker, demi mengantisipasi penyebaran COVID1-9, namun mereka abai.

Petugas akhirnya mendata mereka semua termasuk meminta KTP. Mereka diberikan sanksi berupa denda masker, sebagai bentuk agar selalu ingat disiplin protokol kesehatan.

Eko juga menambahkan, operasi terus dilakukan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan giat operasi nonyustisi penegakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2020 dan Perwali Kota Kediri Nomor 18 tahun 2021.

"Agenda ini kami lakukan, utamanya guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Kediri serta sarana edukasi kepada warga," ucap dia.

Di Kota Kediri hingga Jumat (16/7) terdapat 1.925 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu, terdapat 269 orang yang masih dirawat, 1.478 orang telah sembuh dan 195 orang telah meninggal dunia.

Data di Kota Kediri, juga menunjukkan jumlah kenaikan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pada Jumat ini, ada tambahan 31 orang dari hasil tracing yang telah dilakukan oleh tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Kediri.

Pada Kamis (15/7), ada 1.894 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 238 orang dirawat, 1.462 orang telah sembuh dan 194 orang telah meninggal dunia. Pada Kamis ada tambahan 48 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Begitu juga pada Rabu (14/7) yang juga ada tambahan 28 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Di hari itu, ada 1.846 orang terkonfirmasi, 206 orang dirawat, 1.447 orang telah sembuh dan 193 orang telah meninggal dunia.

Pemkot juga mengintensifkan patroli untuk memastikan masyarakat ikut mendukung pemerintah untuk disiplin protokol kesehatan. Selain itu, sejumlah layanan juga dibatasi selama PPKM darurat, demi mencegah penyebaran virus tersebut.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021