Mobilitas masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur, terus menurun sejak 10 hari dilaksanakannya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

"Mobilitas masyarakat Banyuwangi relatif menurun selama PPKM darurat. Indeks mobilitas yang dipantau pemerintah pusat juga menunjukkan penurunan. Kami mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas pengertian masyarakat demi keselamatan bersama," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu.

Sejak penerapan PPKM darurat, lanjut dia, Satgas COVID-19 Banyuwangi rutin melakukan inspeksi mendadak, utamanya pada malam hari. Pada Selasa (13/7) malam, kata Ipuk, satgas melakukan pemantauan di sepanjang perkotaan Kecamatan Genteng, mulai Pasar Genteng hingga ruang terbuka hijau (RTH) Maron Desa Gentengkulon.

Meski secara umum mobilitas masyarakat menurun, menurut dia, masih terlihat beberapa warung yang masih buka, dan warga yang tidak menggunakan masker. Da sSatgas langsung melakukan tes usap antigen, hasilnya dari 25 orang yang dites antigen, dua di antaranya positif.

"Untuk yang positif kami langsung meminta pihak kecamatan untuk menghubungi keluarga. Karena tidak ada gejala yang bersangkutan diarahkan untuk isolasi mandiri yang nantinya akan dikontrol puskemas setempat," tutur Ipuk.

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan aktivitas masyarakat jauh menurun dibandingkan awal penerapan PPKM darurat. Satgas melakukan beberapa penyekatan utamanya akses menuju pusat kota Banyuwangi.

"Sebelumnya, selain di titik perbatasan kami juga melakukan penyekatan di pusat kota. Rencana, akan segera dilakukan penyekatan di dua atau tiga titik di wilayah selatan, termasuk di Genteng," kata AKBP Nasrun. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021