Gedung Olahraga (GOR) Indoor di kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya, Jawa Timur, dipersiapkan menjadi rumah sakit darurat penanganan COVID-19.

"Tempat ini nanti akan diisi oleh pasien yang kondisinya ringan hingga sedang, termasuk yang sesak nafas juga bisa dirawat di sini karena kami sudah persiapkan oksigennya juga," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau GOR Indoor di GBT, Rabu.

Saat meninjau GOR, Wali Kota Eri juga langsung menggelar rapat di tempat tersebut dan langsung memutuskan GOR Indoor di GBT itu akan dipersiapkan untuk menjadi rumah sakit darurat.
 
Bahkan, ia langsung meminta jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya untuk menyiapkan berbagai fasilitas kesehatannya di tempat tersebut. 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa GOR Indoor itu mulai diperbaiki untuk merealisasikan keinginannya satu kelurahan ada tempat isolasi mandirinya atau rumah sakit daruratnya, sehingga penanganan pasien COVID-19 bisa lebih cepat di berbagai wilayah. 

Namun, lanjut dia, jika satu kecamatan ada tempat yang lumayan besar, seperti di Kecamatan Pakal dan Benowo ini, maka bisa dikonsentrasikan di satu tempat yang indoor ini.
 
"Sebaliknya, kalau di tempat lain tidak ada tempat yang besar, maka perkelurahan kita buatkan tempat isolasi mandirinya. Tempat isolasi mandiri itu kita lengkapi dengan bed dan oksigen," kata Eri.
 
Oleh karena itu, ia mengaku tidak asal membuka rumah sakit darurat di setiap kelurahan itu, terutama di GOR Indoor GBT itu. Ia memastikan, ketika oksigennya dan fasilitas kesehatan lainnya sudah siap, baru akan dibuka rumah sakit darurat itu.
 
"Yang terjadi sekarang ini adalah warga yang isolasi mandiri membutuhkan oksigen, sehingga kita akan beli oksigen itu. Makanya, kalau nanti sudah siap beserta oksigennya, kami langsung buka,” katanya.
 
Wali Kota Eri memastikan bahwa di Rumah Sakit Darurat GOR Indoor GBT itu direncanakan akan bisa menampung sekitar 200 orang. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021