Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan bantuan 2,1 ton beras kepada 215 pelaku wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang ditutup selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan ditutupnya TWA Kawah Ijen memberikan dampak yang signifikan kepada para pelaku wisata di kawasan wisata alam tersebut, mulai dari pengemudi, ojek troli, warung, dan pelaku usaha lainnya.
"Mungkin bantuan ini tidak seberapa, tidak bisa mengganti penghasilan yang hilang karena ditutupnya Kawah Ijen. Tapi, ini bagian dari ikhtiar pemerintah untuk membantu para pelaku wisata yang terdampak PPKM darurat," kata Ipuk saat menyalurkan bantuan kepada perwakilan pelaku wisata Kawah Ijen di kantor Kecamatan Licin, Banyuwangi, Selasa.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus bersama-sama selalu taat protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjauhi kerumunan, cuci tangan agar terhindar dari penularan COVID-19.
"Saya mohon maaf harus ada pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit. Ini merupakan keputusan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang harus diambil agar bisa menekan penularan COVID-19 untuk melindungi masyarakat semua," tutur Bupati Ipuk.
Sementara itu, Camat Licin Hartono mengatakan bahwa bantuan ini diberikan kepada warga Licin yang selama ini bekerja sebagai pelaku wisata di Kawah Ijen.
"Pembagian bantuan beras ini diserahkan dalam enam sesi untuk menghindari kerumunan," katanya.
Sahlan, salah seorang pelaku wisata di kawasan wisata Kawah Ijen, mengatakan ditutupnya Wisata Kawah Ijen membuat dirinya harus bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Mau bagaimana lagi, kondisinya seperti ini. Alhamdulilah dapat beras 10 kilogram bisa buat makan lebih dari seminggu," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan ditutupnya TWA Kawah Ijen memberikan dampak yang signifikan kepada para pelaku wisata di kawasan wisata alam tersebut, mulai dari pengemudi, ojek troli, warung, dan pelaku usaha lainnya.
"Mungkin bantuan ini tidak seberapa, tidak bisa mengganti penghasilan yang hilang karena ditutupnya Kawah Ijen. Tapi, ini bagian dari ikhtiar pemerintah untuk membantu para pelaku wisata yang terdampak PPKM darurat," kata Ipuk saat menyalurkan bantuan kepada perwakilan pelaku wisata Kawah Ijen di kantor Kecamatan Licin, Banyuwangi, Selasa.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus bersama-sama selalu taat protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjauhi kerumunan, cuci tangan agar terhindar dari penularan COVID-19.
"Saya mohon maaf harus ada pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit. Ini merupakan keputusan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang harus diambil agar bisa menekan penularan COVID-19 untuk melindungi masyarakat semua," tutur Bupati Ipuk.
Sementara itu, Camat Licin Hartono mengatakan bahwa bantuan ini diberikan kepada warga Licin yang selama ini bekerja sebagai pelaku wisata di Kawah Ijen.
"Pembagian bantuan beras ini diserahkan dalam enam sesi untuk menghindari kerumunan," katanya.
Sahlan, salah seorang pelaku wisata di kawasan wisata Kawah Ijen, mengatakan ditutupnya Wisata Kawah Ijen membuat dirinya harus bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Mau bagaimana lagi, kondisinya seperti ini. Alhamdulilah dapat beras 10 kilogram bisa buat makan lebih dari seminggu," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021