Sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi sosial dengan memberikan bantuan makanan, buah-buhan, madu, vitamin, dan masker kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di sejumlah wilayah Kota Surabaya.
"Kami membantu kebutuhan warga yang tidak bisa keluar rumah karena sedang menjalani isolasi mandiri," kata perwakilan Gusdurian Peduli Yuska Harimurti saat menyerahkan bantuan makanan kepada warga di Surabaya, Selasa.
Selain Gusdurian Peduli, kegiatan sosial peduli COVID-19 ini juga diikuti elemen masyarakat lainnya, yakni Komunitas Jogoboyo, Komunitas Karyawan Indonesia yang ada di Perth, Australia, dan elemen lainnya.
Mereka melakukan aksi sosialnya di kawasan Semolowaru, Kalimas, Lakarsantri, Kapasan, dan Wonokromo.
"Gotong-royong merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menghadapi setiap masalah, termasuk menghadapi wabah COVID-19 ini," ujarnya.
Selain itu, Yuska menjelaskan bahwa aksi sosial yang mengambil konsep dari warga untuk warga ini juga dikirim setiap hari kepada warga yang sudah mendaftar dengan syarat tertentu.
"Hari ini kami masih bisa melayani 100 orang. Tentu saja ini masih kuota terbatas dengan harapan akan bisa dilaksanakan untuk jangka waktu yang lama," katanya.
Sampai saat ini sudah ada beberapa elemen dari berbagai lintas agama yang berkomitmen mendukung program terlaksananya kegiatan ini.
"Semoga ini bisa menginspirasi kelompok lain untuk bisa melakukan hal yang sama. Mari saling jaga untuk Surabaya," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada seluruh warga Kota Pahlawan agar memperketat protokol kesehatan (prokes), termasuk mengurangi mobilitas. Jika tidak terlalu penting maka sebaiknya tidak perlu keluar rumah.
Eri berharap dalam situasi seperti saat ini seluruh masyarakat kompak mematuhi aturan sehingga diharapkan pandemi COVID-19 akan segera hilang dari Surabaya.
"Tolong ini ini harus segera dihentikan. Saya butuh bantuan seluruh warga untuk komitmen. Mudah-mudahan badai pandemi ini akan segera berakhir, amin," ujaranya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami membantu kebutuhan warga yang tidak bisa keluar rumah karena sedang menjalani isolasi mandiri," kata perwakilan Gusdurian Peduli Yuska Harimurti saat menyerahkan bantuan makanan kepada warga di Surabaya, Selasa.
Selain Gusdurian Peduli, kegiatan sosial peduli COVID-19 ini juga diikuti elemen masyarakat lainnya, yakni Komunitas Jogoboyo, Komunitas Karyawan Indonesia yang ada di Perth, Australia, dan elemen lainnya.
Mereka melakukan aksi sosialnya di kawasan Semolowaru, Kalimas, Lakarsantri, Kapasan, dan Wonokromo.
"Gotong-royong merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menghadapi setiap masalah, termasuk menghadapi wabah COVID-19 ini," ujarnya.
Selain itu, Yuska menjelaskan bahwa aksi sosial yang mengambil konsep dari warga untuk warga ini juga dikirim setiap hari kepada warga yang sudah mendaftar dengan syarat tertentu.
"Hari ini kami masih bisa melayani 100 orang. Tentu saja ini masih kuota terbatas dengan harapan akan bisa dilaksanakan untuk jangka waktu yang lama," katanya.
Sampai saat ini sudah ada beberapa elemen dari berbagai lintas agama yang berkomitmen mendukung program terlaksananya kegiatan ini.
"Semoga ini bisa menginspirasi kelompok lain untuk bisa melakukan hal yang sama. Mari saling jaga untuk Surabaya," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada seluruh warga Kota Pahlawan agar memperketat protokol kesehatan (prokes), termasuk mengurangi mobilitas. Jika tidak terlalu penting maka sebaiknya tidak perlu keluar rumah.
Eri berharap dalam situasi seperti saat ini seluruh masyarakat kompak mematuhi aturan sehingga diharapkan pandemi COVID-19 akan segera hilang dari Surabaya.
"Tolong ini ini harus segera dihentikan. Saya butuh bantuan seluruh warga untuk komitmen. Mudah-mudahan badai pandemi ini akan segera berakhir, amin," ujaranya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021