Gedung SMP Negeri 1 Pajarakan dijadikan rumah isolasi bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona kategori orang tanpa gejala (OTG), seiring semakin bertambahnya kasus COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Kami sedang terus berupaya untuk menambah ruang-ruang isolasi terpusat bagi masyarakat dengan posisi OTG atau dengan gejala yang sangat ringan yang dimungkinkan untuk tidak perlu terfasilitasi pada layanan kesehatan," kata Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari di kabupaten setempat, Selasa.

Setelah SMPN 1 Dringu, kali ini Pemkab Probolinggo menjadikan SMPN 1 Pajarakan sebagai rumah isolasi bagi pasien COVID-19 berstatus OTG. Bupati Probolinggo telah melakukan peninjauan secara langsung ke sekolah tersebut pada Senin (5/7).

"Di SMPN 1 Pajarakan disiapkan sekitar delapan ruangan yang masing-masing berisi enam tempat tidur sehingga totalnya mencapai 48 tempat tidur," katanya.

Ia menjelaskan pihak sekolah bersama dengan Puskesmas Pajarakan telah siap melakukan penambahan ruangan dan tempat tidur lagi karena infrastrukturnya masih sangat layak untuk ditambah.

"Artinya, ruangan-ruangan itu masih banyak yang kosong. Kemudian fasilitas lain seperti kamar mandi dan halaman yang luas sehingga dimungkinkan manakala diperlukan bisa ditambah," ujarnya.

Menurut dia, di SMPN 1 Dringu siap untuk dilakukan penambahan ruangan, tetapi pihaknya ingin menyebar kekuatan itu sehingga petugas atau satgas yang ada tidak terlalu kelelahan untuk proses relaksasi, sehingga dicoba dialihkan beban itu ke beberapa kecamatan lain.

"Beberapa kecamatan yang sudah siap di antaranya Kecamatan Tongas, Sumberasih, Paiton hingga Kraksaan dengan lembaga-lembaganya kami proyeksikan manakala ada kenaikan kasus COVID-19 yang cukup signifikan," katanya.

Untuk rumah isolasi di tingkat kecamatan, lanjut dia, Pemkab Probolinggo sudah memerintahkan satgas kecamatan mencoba mencari peluang untuk rumah isolasi di level kecamatan, namun bukan kemudian melihat per zonasi tetapi pada kesiapan infrastruktur.

"Lembaga sekolah kami pilih karena infrastruktur yang paling siap. Ada ruangan yang layak, kamar mandi dan toilet, halaman luas untuk olahraga, serta lebih mudah mengatur keamanan untuk alur pasien, sehingga menjadi pilihan sebagai rumah isolasi," ujarnya.

Orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo sebanyak 3.558 kasus dengan keterangan 165 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi, kemudian 3.184 kasus sembuh dan 209 kasus meninggal dunia.

 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021