Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan penyekatan sejumlah titik wilayah, menyusul kebijakan PPKM darurat guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 yang berlangsung 3-20 Juli 2021.
"Untuk penyekatan, mulai jam 19.00 WIB, dinas perhubungan bersama Satpol PP, TNI dan juga Polri melakukan penyekatan di Jalan Dhoho, Jalan PK Bangsa, perempatan Retjopentung, perempatan Semampir, dekat Makodim, dan Jalan Panglima Sudirman," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Ferry Djatmiko di Kediri, Senin.
Ferry mengatakan pelaksanaan penyekatan untuk physical distancing itu dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19. Masyarakat juga diharapkan untuk disiplin protokol kesehatan.
"Hal tersebut dinilai efektif untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 di tengah kebijakan PPKM darurat ini," ujar dia.
Kepala Bidang Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan Kota Kediri Andik Arafik menambahkan pihaknya intensif ikut terlibat dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang disiplin protokol kesehatan.
"Kami juga secara persuasif memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa semua kebijakan yang diambil ini bertujuan untuk kebaikan bersama dalam upaya menekan kasus COVID-19," kata dia.
Andik juga menambahkan sosialisasi terus dilakukan secara masif, dengan harapan masyarakat bisa disiplin dianjurkan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Pemerintah Kota Kediri juga sudah melakukan rapat evaluasi terkait dengan pelaksaan PPKM darurat. Beberapa di antaranya membahas terkait dengan penambahan ruang isolasi, penambahan jumlah vaksin, memperbanyak tracing dan testing, hingga pemadaman PJU di sejumlah titik.
Untuk pemadaman itu dilakukan mulai jam 20.00 WIB di jalan protokol Kota Kediri. Pemadaman dilakukan hingga pagi oleh petugas.
Selain itu, petugas juga akan melakukan sosialisasi secara masif terkait dengan PPKM darurat tersebut, dengan harapan masyarakat mematuhi sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19.
Di Kota Kediri, hingga Minggu (4/7) terdapat 1.630 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 159 orang yang masih dirawat, 1.311 orang telah sembuh dan 160 orang telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Untuk penyekatan, mulai jam 19.00 WIB, dinas perhubungan bersama Satpol PP, TNI dan juga Polri melakukan penyekatan di Jalan Dhoho, Jalan PK Bangsa, perempatan Retjopentung, perempatan Semampir, dekat Makodim, dan Jalan Panglima Sudirman," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Ferry Djatmiko di Kediri, Senin.
Ferry mengatakan pelaksanaan penyekatan untuk physical distancing itu dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19. Masyarakat juga diharapkan untuk disiplin protokol kesehatan.
"Hal tersebut dinilai efektif untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 di tengah kebijakan PPKM darurat ini," ujar dia.
Kepala Bidang Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan Kota Kediri Andik Arafik menambahkan pihaknya intensif ikut terlibat dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang disiplin protokol kesehatan.
"Kami juga secara persuasif memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa semua kebijakan yang diambil ini bertujuan untuk kebaikan bersama dalam upaya menekan kasus COVID-19," kata dia.
Andik juga menambahkan sosialisasi terus dilakukan secara masif, dengan harapan masyarakat bisa disiplin dianjurkan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Pemerintah Kota Kediri juga sudah melakukan rapat evaluasi terkait dengan pelaksaan PPKM darurat. Beberapa di antaranya membahas terkait dengan penambahan ruang isolasi, penambahan jumlah vaksin, memperbanyak tracing dan testing, hingga pemadaman PJU di sejumlah titik.
Untuk pemadaman itu dilakukan mulai jam 20.00 WIB di jalan protokol Kota Kediri. Pemadaman dilakukan hingga pagi oleh petugas.
Selain itu, petugas juga akan melakukan sosialisasi secara masif terkait dengan PPKM darurat tersebut, dengan harapan masyarakat mematuhi sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19.
Di Kota Kediri, hingga Minggu (4/7) terdapat 1.630 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 159 orang yang masih dirawat, 1.311 orang telah sembuh dan 160 orang telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021