Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta masyarakat ikut serta terlibat dalam penanganan COVID-19, sehingga kasus bisa ditekan, terlebih lagi Kediri masuk dalam PPKM darurat yang dilaksanakan 3-20 Juli 2021.
"Kita tidak bisa menyelesaikan ini sendiri, yang bisa dilakukan bergotong-royong bersama masyarakat sehingga COVID-19 bisa ditekan kembali seperti sebelum-sebelumnya. Saya mohon maaf untuk masalah perekonomian dan lain-lain harus tahan dulu. Kebijakan ini tidak bisa kita tolak karena ini langsung dari pusat," katanya di Kediri, Sabtu.
Wali Kota juga menambahkan Forkopimda Kediri memiliki komitmen yang kuat untuk terus menekan COVID-19. Berbagai upaya terus dilakukan agar ledakan kasus bisa ditekan, mulai dari gelar pasukan, ada tempat isolasi terpusat, penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit, kesiapan tenaga medis di rumah sakit dan juga kesiapan vaksinator untuk percepatan vaksinasi.
Mas Abu, sapaan akrabnya juga meminta pengertian seluruh masyarakat Kota Kediri agar kasus bisa ditekan seminimal mungkin.
"Saya dan Forkopimda berkomitmen menekan laju COVID-19 sehingga tidak jadi ledakan lagi. Kalau ada ledakan lagi berapa tempat tidur yang harus kita siapkan dan ini di rumah sakit sudah 30 persen lebih untuk tempat tidurnya. Tadinya kami siapkan satu tempat isolasi terpusat, sekarang mau kami siapkan lagi satu," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengungkapkan dalam pelaksanaan PPKM Darurat telah menyiapkan tim gabungan sejumlah 540 orang. Nantinya juga akan dilakukan penyekatan pada titik-titik keramaian di Kota Kediri. Operasi yustisi pun juga akan terus dilakukan.
"Untuk titik-titik keramaian di Kota Kediri ada 3-4 titik yang akan kami sekat, lalu untuk kendaraan dari luar kota juga sudah ada titik-titik yang jangankan masuk mendekat kota saja tidak boleh. Ada rekayasa lalu lintas yang akan kita jelaskan lebih lanjut," kata dia.
Ia menambahkan, Polres Kediri Kota juga menggelar operasi yustisi yang jadwalnya bisa berubah-berubah tergantung situasi.
Di Kota Kediri, hingga Jumat (2/7) terdapat 1.593 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 136 orang yang masih dirawat, 1.301 orang sudah sembuh dan 156 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kita tidak bisa menyelesaikan ini sendiri, yang bisa dilakukan bergotong-royong bersama masyarakat sehingga COVID-19 bisa ditekan kembali seperti sebelum-sebelumnya. Saya mohon maaf untuk masalah perekonomian dan lain-lain harus tahan dulu. Kebijakan ini tidak bisa kita tolak karena ini langsung dari pusat," katanya di Kediri, Sabtu.
Wali Kota juga menambahkan Forkopimda Kediri memiliki komitmen yang kuat untuk terus menekan COVID-19. Berbagai upaya terus dilakukan agar ledakan kasus bisa ditekan, mulai dari gelar pasukan, ada tempat isolasi terpusat, penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit, kesiapan tenaga medis di rumah sakit dan juga kesiapan vaksinator untuk percepatan vaksinasi.
Mas Abu, sapaan akrabnya juga meminta pengertian seluruh masyarakat Kota Kediri agar kasus bisa ditekan seminimal mungkin.
"Saya dan Forkopimda berkomitmen menekan laju COVID-19 sehingga tidak jadi ledakan lagi. Kalau ada ledakan lagi berapa tempat tidur yang harus kita siapkan dan ini di rumah sakit sudah 30 persen lebih untuk tempat tidurnya. Tadinya kami siapkan satu tempat isolasi terpusat, sekarang mau kami siapkan lagi satu," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengungkapkan dalam pelaksanaan PPKM Darurat telah menyiapkan tim gabungan sejumlah 540 orang. Nantinya juga akan dilakukan penyekatan pada titik-titik keramaian di Kota Kediri. Operasi yustisi pun juga akan terus dilakukan.
"Untuk titik-titik keramaian di Kota Kediri ada 3-4 titik yang akan kami sekat, lalu untuk kendaraan dari luar kota juga sudah ada titik-titik yang jangankan masuk mendekat kota saja tidak boleh. Ada rekayasa lalu lintas yang akan kita jelaskan lebih lanjut," kata dia.
Ia menambahkan, Polres Kediri Kota juga menggelar operasi yustisi yang jadwalnya bisa berubah-berubah tergantung situasi.
Di Kota Kediri, hingga Jumat (2/7) terdapat 1.593 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 136 orang yang masih dirawat, 1.301 orang sudah sembuh dan 156 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021