Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada Tahun 2021.

"Kesempatan mengikuti seleksi aparatur sipil negara (ASN), baik CPNS maupun PPPK terbuka untuk siapa saja selama memenuhi persyaratan," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Selasa malam.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut saat ini sedang menjalani isolasi mandiri setelah kembali terkonfirmasi COVID-19.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu melakukan tes usap pada Jumat (24/6) malam, dan hasilnya diketahui pada Jumat (25/6) pagi.

Ia mengimbau agar masyarakat memanfaatkan kesempatan seleksi ini, mengingat waktu pendaftaran cukup terbatas, yakni dibuka 30 Juni dan ditutup pada 21 Juli 2021.

"Semua proses proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui website 'https://sscasn.bkn.go.id/'," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.

Dalam seleksi ASN tahun ini, sebanyak 701.590 formasi secara Nasional dibuka, sedangan khusus Pemprov Jatim mencapai 13.496 formasi.

Pada formasi Pemprov Jatim, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) melakukan perubahan dengan memberi tambahan kuota CPNS, dari yang semula 1.390 formasi menjadi 1.408 formasi.

Rinciannya, yaitu sebanyak 1.365 formasi umum, kemudian 28 formasi disabilitas dan 15 formasi cumlaude.

Pemprov juga membuka formasi untuk PPPK jabatan fungsional guru sebanyak 11.220 formasi, lalu untuk PPPK non-guru terbuka kesempatan sebanyak 868 formasi, atau berkurang dari penetapan kuota awal sebanyak 886 formasi.

Selain itu, Pemprov Jatim juga membuka untuk kualifikasi lulusan SMK sebanyak 127 formasi CPNS dan 36 formasi untuk PPPK.

"Jadi tidak hanya lulusan sarjana, lulusan SMK juga memiliki peluang untuk menjadi bagian dari berbagai penguatan dalam birokrasi Pemprov Jatim," tutur Khofifah.

Ia menjelaskan, tahun ini jabatan fungsional guru dibuka dengan sangat banyak formasi pada skema PPPK, dan diharapkan menjadi jawaban dari pemenuhan dan pemerataan kebutuhan guru di Jatim.

Sebab, kata dia, dari 11.220 formasi PPPK guru tersebut akan disalurkan pada 407 lembaga SMA, 298 lembaga SMK, serta 45 lembaga pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK).

"Kalau tahun-tahun sebelumnya diprioritaskan distribusi guru di daerah terpencil dan kepulauan, tapi saat ini pemerataan bisa dilakukan hingga ke sekolah-sekolah di perkotaan," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Nurkholis menambahkan serbuan pelamar diprediksi akan terjadi tahun ini karena jumlah formasi dibuka jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Termasuk, lanjut dia, beberapa persyaratan cukup longgar, seperti dibukanya kualifikasi lulusan SMK dan tidak lagi dipersyaratkannya minimal akreditasi program studi maupun perguruan tinggi.

"Tapi, pelamar tetap diberi persyaratan nilai untuk IPK minimal tiga," kata mantan Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim tersebut.

"Tahun lalu hanya 1.817 lowongan CPNS dan pelamarnya mencapai 60 ribu. Kalau tahun ini bisa jadi akan tembus 100 ribu pelamar," tutur Nurkholis menambahkan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021