Pemerintah Kota Surabaya dan Polrestabes setempat mengantisipasi adanya klaster keluarga di sejumlah perkampungan menyusul adanya kejadian satu keluarga di Kampung Simo, Sawahan, Surabaya, terkonfirmasi positif COVID-19.

"Ini ada satu keluarga yang terkena lima orang. Ini kan klaster keluarga," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir saat berkeliling ke kampung-kampung padat penduduk di Surabaya, Senin.

Eri menjelaskan, di Kampung Simo Sidomulyo terdapat satu keluarga yang terdiri atas lima orang telah terpapar COVID-19. Bahkan, di RT lain yang masih dalam satu RW di kampung ini juga ditemukan tiga warga hasilnya reaktif berdasarkan tes antigen. Sementara untuk tes usap PCR masih menunggu hasilnya keluar. 

Selain mengingatkan penerapan protokol kesehatan terus diperketat, Eri meminta kesediaan warga untuk dites usap massal mengingat daerah tersebut cukup padat penduduk, sehingga interaksi antarwarga cukup intens. Tes usap massal adalah bagian dari tracing (penelusuran).
 
"Tolong warga bersedia di tes usap. Ini prosedur penanganan, ketika ada tes lalu positif, tracing harus dilakukan. Jadi akan dilakukan tes usap di kampung, untuk segera tahu bila ada yang positif, ini demi keselamatan panjenengan semua," ujar Eri.

Saat blusukan ke kampung, Wali Kota Eri juga terus meminta tolong kepada warga agar tetap taat terhadap protokol kesehatan. 

"Kita tidak boleh egois. Bayangkan kalau kena COVID-19 anak istri/suaminya, pasti menyesal seumur hidup. Jangan sampai ada penyesalan, karena itu ayo kita jaga diri dan jaga keluarga," ujarnya.

Bagi Wali Kota Eri, seluruh warga harus tahu bahwa COVID-19 ini bukanlah sebuah aib yang harus ditutupi. Sebab, pandemi ini adalah penyakit dan musibah yang siapapun bisa kena. 

Selain itu, kata dia, warga yang terpapar COVID-19 juga harus menyadari jangan sampai menulari lingkungan sekitarnya.
 
"Warga harus tahu, karena COVID-19 ini bukan sebuah aib. COVID-19 ini penyakit dan musibah, siapapun bisa kena. Berarti yang kena juga harus menyadari jangan sampai menulari lingkungan sekitarnya," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021