Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, lebih menggencarkan lagi sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan disiplin protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19, terlebih lagi varian baru sudah masuk ke Jatim.
"Saya sekalian mengingatkan kepada warga bahwa kita akan menjalankan perekonomian. Tentu harus di-support oleh warga bahwa protokol kesehatan harus berjalan dengan baik, mulai dari menggunakan masker yang paling utama. Lalu juga menjaga tempat supaya kapasitasnya tetap 50 persen," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu.
Kota Kediri kembali menerima bantuan masker dari Sub-Badan Musyawarah Perbankan Daerah (SBMPD) Jatim Kediri-Madiun. Bantuan itu diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Balai Kota Kediri.
Bantuan masker tersebut diserahkan oleh Kepala KPwBI Kediri dan didampingi Pimpinan Cabang Panin Bank Kediri dan Pimpinan Cabang Bank Woori Saudara Kediri. Masker yang diserahkan sejumlah 6.666. Sebelumnya, pemkot juga menerima bantuan ribuan masker medis dari berbagai pihak.
Wali Kota juga mengucapkan terima kasih terkait dengan bantuan masker tersebut, sebab bantuan itu sangat berharga. Masker diberikan kepada masyarakat sekaligus untuk mengingatkan lagi agar mereka lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Terima kasih atas bantuan masker yang diberikan. Nantinya kami bagi-bagikan masker-masker ini. Selain itu juga untuk operasi yang dilakukan Satpol PP. Mereka bilang kalau dari temuan mereka masih ada saja yang tidak pakai masker. Nanti ke depan kita akan gencar untuk sosialisasi lagi," kata dia.
Ia juga menambahkan tren kasus COVID-19 di Kota Kediri tercatat rendah, kendati beberapa kota lainnya mengalami kenaikan kasus.
"Di Kota Kediri alhamdulillah masih biasa. Saya lihat grafiknya juga masih rendah dan ini mudah-mudahan bisa kita pertahankan terus, karena kalau saya lihat trennya dari Lebaran itu insya Allah masih aman," ujar dia.
Ia berharap masyarakat mengurangi mobilitas sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Wali kota juga mengajak forkopimda untuk terus bersinergi demi menekan penyebaran COVID-19, terlebih varian baru yang penyebarannya lebih cepat.
"Saya yakin masyarakat Kota Kediri ini tidak berpindah-pindah, tidak banyak melakukan mobilitas dan menerima tamu sehingga sampai dengan sekarang trennya flat. Cuma yang membahayakan dan patut diantisipasi adalah banyak daerah yang trennya naik. Itu yang harus diperketat. Mobilitas warga yang harus diperhatikan," kata dia.
Sementara itu, di Kota Kediri hingga Senin (21/6) terdapat 1.438 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 23 orang yang masih dirawat, 1.271 orang telah sembuh dan 144 orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya sekalian mengingatkan kepada warga bahwa kita akan menjalankan perekonomian. Tentu harus di-support oleh warga bahwa protokol kesehatan harus berjalan dengan baik, mulai dari menggunakan masker yang paling utama. Lalu juga menjaga tempat supaya kapasitasnya tetap 50 persen," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu.
Kota Kediri kembali menerima bantuan masker dari Sub-Badan Musyawarah Perbankan Daerah (SBMPD) Jatim Kediri-Madiun. Bantuan itu diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Balai Kota Kediri.
Bantuan masker tersebut diserahkan oleh Kepala KPwBI Kediri dan didampingi Pimpinan Cabang Panin Bank Kediri dan Pimpinan Cabang Bank Woori Saudara Kediri. Masker yang diserahkan sejumlah 6.666. Sebelumnya, pemkot juga menerima bantuan ribuan masker medis dari berbagai pihak.
Wali Kota juga mengucapkan terima kasih terkait dengan bantuan masker tersebut, sebab bantuan itu sangat berharga. Masker diberikan kepada masyarakat sekaligus untuk mengingatkan lagi agar mereka lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Terima kasih atas bantuan masker yang diberikan. Nantinya kami bagi-bagikan masker-masker ini. Selain itu juga untuk operasi yang dilakukan Satpol PP. Mereka bilang kalau dari temuan mereka masih ada saja yang tidak pakai masker. Nanti ke depan kita akan gencar untuk sosialisasi lagi," kata dia.
Ia juga menambahkan tren kasus COVID-19 di Kota Kediri tercatat rendah, kendati beberapa kota lainnya mengalami kenaikan kasus.
"Di Kota Kediri alhamdulillah masih biasa. Saya lihat grafiknya juga masih rendah dan ini mudah-mudahan bisa kita pertahankan terus, karena kalau saya lihat trennya dari Lebaran itu insya Allah masih aman," ujar dia.
Ia berharap masyarakat mengurangi mobilitas sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Wali kota juga mengajak forkopimda untuk terus bersinergi demi menekan penyebaran COVID-19, terlebih varian baru yang penyebarannya lebih cepat.
"Saya yakin masyarakat Kota Kediri ini tidak berpindah-pindah, tidak banyak melakukan mobilitas dan menerima tamu sehingga sampai dengan sekarang trennya flat. Cuma yang membahayakan dan patut diantisipasi adalah banyak daerah yang trennya naik. Itu yang harus diperketat. Mobilitas warga yang harus diperhatikan," kata dia.
Sementara itu, di Kota Kediri hingga Senin (21/6) terdapat 1.438 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 23 orang yang masih dirawat, 1.271 orang telah sembuh dan 144 orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021