Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan mendapat respons baik dari peserta pendidikan dan pelatihan saat menjadi pemateri dan memaparkan inovasi daerah yang digagasnya di acara Best Practice Diklat di Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Selasa.

"Semua program inovasi daerah yang kami paparkan mendapatkan respons luar biasa dari peserta diklat yang sebagian besar dari Bappeda provinsi dan kabupaten/kota. Semua inovasi berbasis pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat," kata Bung Karna, sapaan bupati, saat dihubungi dari Situbondo, Jawa Timur.

Ia mengaku bangga karena dipilih menjadi salah satu pemateri dalam acara diklat yang dihadiri oleh perwakilan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

Bung Karna diundang sebagai pemateri dalam acara diklat BPSDM Kemendagri itu karena Kabupaten Situbondo dinilai mempunyai segudang inovasi berbasis pelayanan kepada masyarakat.

Kata Bung Karna, materi yang disampaikan di hadapan ratusan peserta di antaranya adalah inovasi berbasis pelayanan yang digagasnya, yakni pelayanan aktif, kreatif, efisien, dan memuaskan atau yang disingkat Pakem.

"Ada beberapa inovasi yang menjadi konsentrasi kami dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Bupati Situbondo Karna Suswandi saat mengisi materi Diklat di BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (22/6/2021). (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Situbondo)

Adapun inovasi lainnya yang dipaparkan bupati, yaitu Plasa atau sistem pelayanan masyarakat desa dan kelurahan. Dengan inovasi Plasa semua kepentingan administrasi kependudukan dan lainnya cukup dilayani di tingkat desa/kelurahan melalui aplikasi Si-Pesat (sistem informasi pelayanan masyarakat terpadu).

Selain itu, lanjut Bung Karna, ada inovasi layanan kesehatan, yaitu sehat gratis (Sehati). Warga miskin yang tidak terakomodasi dalam penerima JKN-KIS yang dibiayai pemerintah, bisa mendapatkan layanan Sehati, hanya cukup membawa KTP-e  ke tempat pelayanan kesehatan.

"Jadi, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin, cukup menggunakan KTP-e," ucapnya.

Selanjutnya yang dipaparkan Bung Karna dalam acara Diklat, yakni program Tolob (totop lobeng/bahasa Madura) atau tutup lubang, yakni infrastruktur jalan yang lebih baik lagi, setiap ada kerusakan jalan tak lebih dari 15 persen, langsung diperbaiki.

"Program inovasi Cinta Emak-Emak (Caem) yang bertujuan untuk pemberdayaan emak-emak, ada yang ingin meniru. Sebab dinilai langka dan efektif untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021