Memiliki penyakit stroke tentu tidak mudah bagi Suparji untuk melakukan aktivitas, apalagi yang memerlukan mobilitas tinggi dengan jarak yang tidak dekat.
Padahal, setiap penyintas stroke harus rutin kontrol ke fasilitas kesehatan sekaligus mengambil obat untuk dikonsumsi setiap hari.
Beruntung, berkat kepesertaannya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), urusan kontrol yang dijalani penyintas stroke seperti Suparji semuanya menjadi mudah.
Ia juga merasa dimudahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang tidak jauh dari kediamannya.
“Saya mengindap stroke sudah lama, mulai sekitar tahun 2005. Dulu sebelum ada BPJS, saya periksanya ke rumah sakit, sekalian ambil obat. Dari rumah ke rumah sakit kan jauh, itu yang menjadi masalah. Saya tidak bisa naik kendaraan sendiri, anak-anak sudah jauh, jadi saya merasa kesulitan. Akhirnya saya periksa ke dr. Dina (FKTP dokter praktik perorangan), oleh dr. Dina saya dikasih pengarahan, termasuk daftar BPJS. Alhamdulillah,” ucap warga Kabupaten Tulungagung ini.
Hal itu yang masih diingat Suparji sampai sekarang. Suparji mudah untuk mengontrol kesehatannya, karena sewaktu-waktu bisa langsung menuju FKTP, dan tidak kesulitan mendapatkan obat.
Petani berusia 62 tahun ini, kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Fisiknya tidak sekuat dulu, namun demikian kondisinya sehat.
“Masih rutin kontrol dan minum obat. Sebulan sekali ke dr. Dina. Kondisi sekarang tidak ada keluhan apa-apa. Pokoknya minum obat rutin, pengarahan dari dr. Dina saya laksanakan, menjadi enak badan saya dan sampai sekarang tidak pernah ke rumah sakit,” ujarnya.
Segala kemudahan yang dia dapat itu tentu disyukuri Suparji. Ia mengapresiasi adanya program JKN-KIS, karena kesehatannya terjamin.
Ia juga mengimbau masyarakat yang belum terdaftar agar segera mendaftar supaya terkontrol kesehatannya. Suparji sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan FKTP yang sudah menolong kesehatannya.
“Program ini bagus, seandainya tidak ada, saya lebih kebingungan. Kalau ada program ini kan kesehatan saya terjamin, selalu terkontrol, obat setiap hari ada. Bagi yang belum terdaftar dan sakit, bisa segera ikut BPJS, supaya bisa terkontrol kesehatannya, supaya bisa baik dan sehat seperti saya. Saya ucapkan terima kasih atas adanya BPJS yang menjadikan saya sehat dan meringankan saya. Mudah-mudahan BPJS bisa jalan terus untuk menolong masyarakat. Serta terima kasih kepada dr. Dina yang sudah membantu kesehatan saya,” tutur Suparji.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Padahal, setiap penyintas stroke harus rutin kontrol ke fasilitas kesehatan sekaligus mengambil obat untuk dikonsumsi setiap hari.
Beruntung, berkat kepesertaannya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), urusan kontrol yang dijalani penyintas stroke seperti Suparji semuanya menjadi mudah.
Ia juga merasa dimudahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang tidak jauh dari kediamannya.
“Saya mengindap stroke sudah lama, mulai sekitar tahun 2005. Dulu sebelum ada BPJS, saya periksanya ke rumah sakit, sekalian ambil obat. Dari rumah ke rumah sakit kan jauh, itu yang menjadi masalah. Saya tidak bisa naik kendaraan sendiri, anak-anak sudah jauh, jadi saya merasa kesulitan. Akhirnya saya periksa ke dr. Dina (FKTP dokter praktik perorangan), oleh dr. Dina saya dikasih pengarahan, termasuk daftar BPJS. Alhamdulillah,” ucap warga Kabupaten Tulungagung ini.
Hal itu yang masih diingat Suparji sampai sekarang. Suparji mudah untuk mengontrol kesehatannya, karena sewaktu-waktu bisa langsung menuju FKTP, dan tidak kesulitan mendapatkan obat.
Petani berusia 62 tahun ini, kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Fisiknya tidak sekuat dulu, namun demikian kondisinya sehat.
“Masih rutin kontrol dan minum obat. Sebulan sekali ke dr. Dina. Kondisi sekarang tidak ada keluhan apa-apa. Pokoknya minum obat rutin, pengarahan dari dr. Dina saya laksanakan, menjadi enak badan saya dan sampai sekarang tidak pernah ke rumah sakit,” ujarnya.
Segala kemudahan yang dia dapat itu tentu disyukuri Suparji. Ia mengapresiasi adanya program JKN-KIS, karena kesehatannya terjamin.
Ia juga mengimbau masyarakat yang belum terdaftar agar segera mendaftar supaya terkontrol kesehatannya. Suparji sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan FKTP yang sudah menolong kesehatannya.
“Program ini bagus, seandainya tidak ada, saya lebih kebingungan. Kalau ada program ini kan kesehatan saya terjamin, selalu terkontrol, obat setiap hari ada. Bagi yang belum terdaftar dan sakit, bisa segera ikut BPJS, supaya bisa terkontrol kesehatannya, supaya bisa baik dan sehat seperti saya. Saya ucapkan terima kasih atas adanya BPJS yang menjadikan saya sehat dan meringankan saya. Mudah-mudahan BPJS bisa jalan terus untuk menolong masyarakat. Serta terima kasih kepada dr. Dina yang sudah membantu kesehatan saya,” tutur Suparji.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021