Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah panen perdana ginseng merah yang berhasil dikembangkan petani Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Budi daya ginseng merah di Banyuwangi tergolong baru. Ginseng merah ini bisa menjadi komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi petani," kata Sugirah di Banyuwangi, Kamis.

Menurut ia, ginseng merah merupakan salah satu yang diminati di pasar komoditas pertanian, karena tiap bagian dari tanaman yang memiliki khasiat kesehatan itu bisa dikembangkan dan dimanfaatkan.

"Ini komoditi yang menjanjikan, karena dari akar sampai daunnya memiliki khasiat dan nilai ekonomi," ujar Wabup Sugirah yang juga petani tulen itu.
Panen gingseng merah di Banyuwangi. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)


Ia mendorong agar petani di Banyuwangi bisa terus belajar dan berinovasi di sektor pertanian. Seperti di Dusun Pandan ini, menurut Sugirah, tidak menyangka bisa dijadikan budi daya ginseng merah. Karena tanah di dusun ini biasa saja mungkin PHnya sekitar lima, namun ternyata ginseng bisa ditanam.

"Kalau diamati tanahnya biasa saja. Tapi karena dibantu pupuk organik, akhirnya bisa ditanam ginseng merah. Artinya ginseng ini bisa ditanam di media yang tidak terlalu bagus. Bila pupuk organiknya lebih banyak, saya pikir juga akan mempercepat pertumbuhan tanaman ginseng ini karena pupuk organik ini bisa menyuburkan tanah, mengubah struktur tanah dan membuat kehidupan mikroorganisme di dalam tanah," papanrya.

Wabup Sugirah terus mendorong petani bisa berinovasi dalam teknologi pertanian. Selain itu, petani juga harus jeli semua perkembangan di sektor pertanian.

"Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan Jagoan Tani untuk mendorong anak-anak muda tertarik mengembangkan dan berkontribusi di bisnis pertanian," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021