Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan sembilan orang anggota DPRD setempat yang terpapar COVID-19 sudah mendapat penanganan medis, baik dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri.   

"Kami sudah melakukan konfirmasi, prinsipnya sudah ditangani. Namun, kami belum tahu jumlahnya berapa orang yang terkena. Hanya beberapa, kurang dari 10 orang," kata Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Jumat.

Meski demikian, Eri mengaku belum bisa memastikan lokasi rumah sakit tempat masing-masing anggota dewan dirawat.

"Ada banyak. Ada yang masuk sendiri, ada yang isolasi mandiri. Ini kan pilihan. Saya kurang tahu di rumah sakit mana, namun infonya sudah ditangani," katanya.

Ia juga memastikan bahwa kerja pemerintahan tidak terganggu dengan adanya sejumlah anggota dewan yang positif COVID-19 ini. Bahkan, Pemkot dan DPRD Surabaya akan terus bersinergi dalam beberapa agenda ke depan.

Meski demikian, Eri Cahyadi juga belum mengetahui kepastian para legislator itu bekerja dari rumah atau tetap berkantor. "Kami menghormati kebijakan DPRD, sebab tidak semua (yang kena)," ujarnya.

Eri juga memastikan bahwa gedung DPRD Surabaya masih bisa dibuka untuk beraktivitas seperti biasanya. "Jadi tidak ada lockdown," katanya.

Sebagai upaya pencegahan, penelusuran dilakukan terhadap rekan kerja hingga keluarga anggota dewan yang positif COVID-19.

Untuk rekan kerja, kata Eri, bukan hanya anggota DPRD, namun juga pegawai pemkot yang sempat bertemu para legislator itu. "Tracing yang pasti," tambahnya.

Informasi yang dihimpun ANTARA menyebut anggota DPRD Surabaya yang terpapar COVID-19, di antaranya Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, anggota Komisi D Siti Maryam dan Dyah Katarina, Sekretaris Komisi A Budi Leksono, dan Wakil Ketua Komisi B Anas Karno.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwiyono mengatakan saat ini dirinya telah menjalani isolasi mandiri di salah satu rumah sakit di Surabaya.

"Saya menjalani isolasi di rumah sakit dengan pengawasan ketat dari dokter. Gejala awal kemarin saya demam. Saya tidak tahu karena demam berdarah atau COVID-19, tapi sekarang sudah semakin membaik, demamnya sudah hilang," ujar Adi yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya itu.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021