Yayasan Bersama Indonesia Sehat (Bersih) membantu fasilitasi kegiatan vaksinasi COVID-19 dengan menyasar tidak hanya kepada lansia tapi juga para penyandang disabilitas di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Yayasan Bersih Teguh Prihandoko di Surabaya, Jumat, mengatakan,  sebelumnya Yayasa Bersih telah menginisiasi donor plasma konvalesen dan juga membantu mobilisasi vaksinasi 2.500 lansia dan 1.550 guru se-Jawa Timur di Sentra Bersama BUMN.  

"Kali ini, kami fokus vaksinasi penyandang disabilitas. Kemarin Kamis (10/6) kami sudah memulai vaksinasi disabilitas di Binaloka, Surabaya," kata Teguh.

Menurut dia, peserta vaksinasi sebanyak 100 orang dari Kota Surabaya dan luar kota. Mereka yang hadir adalah dari kelompok Mata Hati (tuna netra), Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC), himpunan tuna daksa, tuna rungu, celebral palsy, dan kelompok-kelompok pribadi.

Teguh menyebut, acara ini merupakan bagian dari kewajiban mereka untuk membantu dan memfasilitasi para disabilitas. Sehingga sebagai fasilitator dirinya ingin memberikan yang terbaik untuk para disabilitas.

Meski demikian, Teguh juga masih menyayangkan beberapa hal terkait pelayanan dari Dinas Kesehatan yang kurang maksimal pada saat vaksinasi, seperti pada alur antrean yang kurang tertata sehingga para disabilitas harus menunggu lebih lama, dan kurangnya fasilitas yang ramah difabel.

"Kasihan para disabilitas yang sudah datang sejak pukul 07.00 WIB. Namun karena acaranya tergabung dengan umum jadi harus menunggu lebih lama. Prasarana untuk disabilitas juga kurang, tidak ada alat bantu tangga untuk cerebral palsy," katanya.

Teguh mengatakan, vaksinasi adalah upaya kerja bersama, sehingga seluruh pihak diharapkan dapat saling bergabung dan membantu mensukseskan hal tersebut. Kedepannya, ia berencana melanjutkan kegiatan ini dengan menggandeng seluruh komunitas, dan kelompok disabilitas seperti Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) dan lainnya.

Untuk mensukseskan vaksinasi ini, lanjut dia, tidak bisa hanya pemerintah sendirian saja, melainkan secara bersama-sama. Dalam hal ini, niatnya Yayasan Bersih supaya kelompok disabilitas lebih diperhatikan.

"Kegiatannya juga untuk memicu semangat daerah-daerah lain supaya siap melakukan hal yang sama. Harapannya semua kelompok bisa bergabung semua," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021