Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkoordinasi sekaligus meminta Kementerian Kesehatan RI mengirim unit High Flow Nasal Cannula (HFNC) atau alat bantu pernafasan ke Kabupaten Bangkalan sebagai upaya membantu penanganan pasien COVID-19 di wilayah setempat.
"Kami sudah mengusulkan ke Kemenkes agar 32 unit HNFC dikirimkan langsung ke Bangkalan secepatnya," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Minggu malam.
Menurut dia, rumah sakit di Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat untuk penanganan pasien COVID-19.
Selain itu, pihaknya telah mempersiapkan rumah sakit rujukan di Surabaya bagi pasien-pasien yang kondisinya berat, salah satunya di RSUD dr. Soetomo.
"Agar penanganannya maksimal, serta alat dan dokternya juga lebih lengkap," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Tak hanya itu, menurut Khofifah, sejumlah mobil PCR test dari Pemprov Jatim juga sudah dikirimkan ke Bangkalan untuk memasifkan testing di titik-titik yang menjadi episentrum lonjakan kasus COVID-19.
“Namun, ada kendala memang, masih banyak masyarakat belum berkenan untuk di tes usap PCR. Maka, langkah-langkah persuasif yang diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau dites, terus kami lakukan," katanya.
"Ini semua agar penanggulangan dan pencegahan penularan bisa dilakukan," tutur Gubernur Khofifah.
Sementara itu, langkah koordinatif sudah dilakukan Pemprov Jatim dengan Pemkab Bangkalan sejak Kamis (3/6), termasuk dengan Pemkot Surabaya khusus terkait penanganan kuratif pasien COVID-19.
Pemprov juga telah melakukan percepatan rujukan pasien COVID-19 dari Bangkalan ke RSUD dr Soetomo maupun rumah sakit lainnya yang sudah dipastikan menjadi lokasi rujukan.
Khusus untuk RSUD Ratu Ebo Bangkalan, Pemprov bahkan mempersiapkan penambahan tempat tidur perawatan pasien guna relaksasi rumah sakit yang kini memang angka huniannya sudah cukup tinggi.
Pemprov Jatim juga terus melakukan tracing dan testing secara ketat pada masyarakat yang berkontak erat.
"Penanganan holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Bangkalan terus meningkat, yaitu di RSUD Bangkalan ada 90 tempat tidur, namun yang terpakai sudah 73 unit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami sudah mengusulkan ke Kemenkes agar 32 unit HNFC dikirimkan langsung ke Bangkalan secepatnya," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Minggu malam.
Menurut dia, rumah sakit di Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat untuk penanganan pasien COVID-19.
Selain itu, pihaknya telah mempersiapkan rumah sakit rujukan di Surabaya bagi pasien-pasien yang kondisinya berat, salah satunya di RSUD dr. Soetomo.
"Agar penanganannya maksimal, serta alat dan dokternya juga lebih lengkap," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Tak hanya itu, menurut Khofifah, sejumlah mobil PCR test dari Pemprov Jatim juga sudah dikirimkan ke Bangkalan untuk memasifkan testing di titik-titik yang menjadi episentrum lonjakan kasus COVID-19.
“Namun, ada kendala memang, masih banyak masyarakat belum berkenan untuk di tes usap PCR. Maka, langkah-langkah persuasif yang diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau dites, terus kami lakukan," katanya.
"Ini semua agar penanggulangan dan pencegahan penularan bisa dilakukan," tutur Gubernur Khofifah.
Sementara itu, langkah koordinatif sudah dilakukan Pemprov Jatim dengan Pemkab Bangkalan sejak Kamis (3/6), termasuk dengan Pemkot Surabaya khusus terkait penanganan kuratif pasien COVID-19.
Pemprov juga telah melakukan percepatan rujukan pasien COVID-19 dari Bangkalan ke RSUD dr Soetomo maupun rumah sakit lainnya yang sudah dipastikan menjadi lokasi rujukan.
Khusus untuk RSUD Ratu Ebo Bangkalan, Pemprov bahkan mempersiapkan penambahan tempat tidur perawatan pasien guna relaksasi rumah sakit yang kini memang angka huniannya sudah cukup tinggi.
Pemprov Jatim juga terus melakukan tracing dan testing secara ketat pada masyarakat yang berkontak erat.
"Penanganan holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Bangkalan terus meningkat, yaitu di RSUD Bangkalan ada 90 tempat tidur, namun yang terpakai sudah 73 unit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021