Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat di kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut, pada Mei 2021 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen atau sedikit mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan pada Mei 2021 inflasi Kota Malang didorong adanya kenaikan pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi, dan jasa lainnya sebesar 0,68 persen.

"Inflasi Kota Malang sebesar 0,14 persen, naik tipis. Meskipun tipis, tetap ada kenaikan harga," kata Erny, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Berdasarkan catatan BPS Kota Malang, sejak Maret 2021 Kota Malang terus mengalami inflasi yang merupakan salah satu tanda adanya geliat perekonomian. Pada Maret 2021 inflasi tercatat 0,08 persen dan naik pada bulan berikutnya menjadi 0,10 persen.

Erny menjelaskan kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi pada Mei 2021 adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,67 persen, pakaian dan alas kaki 0,65 persen, dan transportasi sebesar 0,34 persen.

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,11 persen; makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,05 persen; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Sementara untuk kelompok pengeluaran pendidikan, dan penyedia makanan minuman, atau restoran, tidak mengalami kenaikan. Sementara kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi 0,01 persen, dan kesehatan 0,82 persen.

"Perilaku masyarakat yang lebih konsumtif pada Ramadhan dan Idul Fitri menyebabkan sebagian besar komoditas barang dan jasa mengalami kenaikan harga," kata Erny.

Jika dilihat berdasarkan komoditas, lanjut Erny, kenaikan harga daging ayam ras memberikan andil cukup besar, dengan kenaikan 4,19 persen, dan andil 0,05 persen. Komoditas lainnya, baju muslim wanita naik 7,26 persen, rokok kretek 1,74 persen, emas perhiasan 2,38 persen, dan angkutan udara sebesar 1,71 persen.

Sementara untuk penghambat inflasi antara lain adalah penurunan harga cabai rawit sebesar 28,10 persen, cabai merah sebesar 21,05 persen, beras 0,70 persen, telur ayam ras 4,09 persen, dan bawang merah sebesar 2,99 persen.

Tercatat, inflasi Kota Malang masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Jawa Timur yang sebesar 0,27 persen. Dari sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur, Sumenep mencatat inflasi tertinggi mencapai 0,41 persen, dan terendah dialami Kota Madiun, yakni 0,05 persen. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021