Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyatakan kenaikan kasus positif COVID-19 usai libur Lebaran 2021 masih terkendali.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa, mengatakan dalam sehari tercatat ada 20 hingga 21 kasus COVID-19 pascalibur Lebaran, sedangkan sebelum Lebaran tercatat ada sekitar 16 kasus dalam satu hari.
 
"Positivity rate, 5 persen ke bawah. Kalau kenaikan ada, tapi masih terkendali. Yang biasanya sehari itu 16 (kasus), sekarang bisa 20 sampai 21 kasus baru se-Surabaya," kata Febria.
 
Menurut dia, kenaikan kasus COVID-19 ini terjadi H+14 Lebaran. Meski ada kenaikan kasus COVID-19, namun Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit Surabaya tetap terkendali. Data Dinkes Surabaya mencatat, BOR di rumah sakit saat ini sekitar 14 persen. 

"Sebelum Lebaran, BOR di rumah sakit sekitar 13 persen, sedangkan pasca-Lebaran sekitar 14 persen," katanya.
 
Febria menjelaskan ditemukannya kenaikan kasus COVID-19 ini berkat masifnya tracing yang dilakukan petugas puskesmas bersama Satgas COVID-19 di kelurahan.

Menurut dia, ketika semakin banyak ditemukan kontak erat, pandemi di Surabaya bisa semakin terkendali.
 
"Jadi, begitu kami menemukan satu (kasus) melalui swab test, langsung dilakukan tracing. Karena semakin banyak ditemukan kontak erat, Insya-Allah semakin terkendali," ujarnya.
 
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya terus memasifkan kegiatan tes usap massal di 31 kecamatan. Sebab, prinsip dari penanganan pandemi COVID-19 adalah melalui testing, tracing, dan treatment.
 
"Swab massal terus dilakukan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021