Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wawali Armuji menyatakan optimistis warga Kota Pahlawan bisa melewati pandemi COVID-19 dengan cepat. Pernyataan itu disampaikan saat memperingati HUT ke-728 Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin.

"Kita benar-benar harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mari kita meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di Kota Surabaya. Kini saatnya kita berdiri bersama, bergandengan tangan dalam melawan COVID-19," ujar Wali Kota Eri Cahyadi.

Selain itu, perekonomian di Kota Surabaya diharapkan bisa terus bergerak pesat, karena keduanya ini bagaikan dua mata pedang yang sama-sama harus selalu bergerak. Jadi, ekonomi harus berjalan, tetapi pandemi harus turun.
 
"Seluruh warga Surabaya juga harus mendapatkan pekerjaan per keluarga. Pendapatannya minimal Rp7 juta per keluarga, bukan per pribadi. Karena hari ini ulang tahun Surabaya, maka warga Surabaya harus bisa tersenyum bahagia dan menjadi tuan dan nyonya di kota mereka sendiri," kata Eri.
 
Menurut Eri, pandemi COVID-19 ini telah membawa dampak yang sangat besar pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, mulai kesehatan, pendidikan, sosial budaya sampai dengan ekonomi. 

Eri mengatakan COVID-19 setidaknya telah menginfeksi sebanyak 23.962 jiwa Surabaya dan 1.371 orang di antaranya meninggal dunia. 

Pandemi juga membuat proses belajar mengajar selama lebih dari satu tahun ini dilakukan secara daring, beberapa aktivitas kegiatan manusia dilakukan dengan pembatasan jumlah orang maupun dilakukan dari rumah.
 
Pada sektor ekonomi, pandemi COVID-19 membuat perekonomian Surabaya mengalami perlambatan pertumbuhan bahkan terkontraksi.

Pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Surabaya bahkan terkontraksi 4,85 persen, tingkat pengangguran terbuka menjadi 9,79 persen yang salah satu sebab adanya PHK sebagai akibat pandemi.
 
"Kenyataan ini harus kita hadapi dan menjadi cambuk bagi kita agar segera keluar dari pandemi COVID-19," ujarnya.

Hal sama juga dikatakan Wakil Wali Kota Armuji, bahwa dirinya bersama Eri Cahyadi berkomitmen kuat untuk mendorong pemulihan Ekonomi dan menempatkan UMKM sebagai pilar utamanya.

"Dapat dirasakan bahwa UMKM di Kota Surabaya tangguh di tengah COVID-19. Kami akan berupaya sekuat tenaga mendorong agar ekonomi Surabaya semakin membaik," katanya.

Armuji mencontohkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya sajiannya berasal dari UMKM seperti nasi dan jajanan. Bahkan, batik yang sering dipakainya juga produk dari UMKM Surabaya.  "Harus kerja keras biar ekonomi normal lagi," katanya.

Selain itu, pendataan UMKM yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya sebagai instrumen untuk dapat memonitoring berapa jumlah pelaku usaha di Kota Pahlawan, sehingga dapat merumuskan kebijakan dan intervensi program yang tepat.

"Tetap semangat dan bergotong- royong. Optimistis Surabaya bangkit. Indonesia tangguh," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021