Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi salah satu pilot project agro solution yang mulai dijalankan sejak Desember 2020.  Pelaksanaan agro soution tersebar di sembilan kecamatan dengan total luasan tanam padi 114 hektare.

Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, Glagah, Kalipuro, Muncar, Genteng, Purwoharjo, Siliragung, dan Tegalsari.

"Untuk tahun ini (2021) cakupan lahan yang masuk program agro solution bertambah di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sempu, Kabat, dan Rogojampi, dengan total luasan tanam 427 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan di Banyuwangi, Minggu.

Ia mengatakan bahwa Banyuwangi menjadi daerah pertama melakukan tanam perdana agro solution tahun ini. Dengan agro solution, menurut dia, bisa meningkatkan produktivitas pertanian yang sebelumnya sekitar 5-6 ton per hektare bisa mencapai 9 hingga 10 ton per hektare.

"Produktifitas pertanian bisa meningkat dua kali lipat. Semoga luasan tanam agro solution di Banyuwangi bisa terus bertambah," kata Arief.

Ia menyebutkan, realisasi produksi pertanian 2021 di Banyuwangi diprediksi akan meningkat, seperti padi yang tahun ini target luas tanam 114.332 hektare, realisasi tanam hingga Mei mencapai 74.876 hektare, dengan realisasi panen hingga Mei mencapai 50.625 hektare dan produksi 332.714 ton.

"Untuk jagung dengan target luas tanam 34.531 hektare, hingga Mei realisasi tanam mencapai 22.703 hektare dengan realisasi panen 12.325 hektare dan produksi 81.287 ton. Sementara kedelai target luas tanam 6.856 hektare terealisasi hingga Juni mencapai 835 hektare, dengan realisasi panen 686 hektare dan produksi 1.382 ton," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021