Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meminta pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter PT Freeport Indonesia dibangun di wilayahnya, karena jumlah tenaga kerja dan lokasi pembangunan di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar telah siap.

"Kami minta agar mempertahankan smelter biar bisa dibangun di Gresik agar ada komitmen dibangun di Kabupaten Gresik. Progres tanah selesai, investasi lahan sudah masuk, mudah-mudahan ada kejelasan," katanya saat menerima kunjungan anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam ke Kabupaten Gresik, Jumat.

Menanggapi hal itu, Ridwan mendukung agar smelter tetap di Gresik. Bahkan, dirinya telah meminta dukungan dari seluruh pihak.

Ridwan menegaskan kepentingan program pertambangan energi di Gresik menjadi perhatian bersama.

Ia menjelaskan apabila smelter Freeport dibangun di Gresik, BUMD setempat akan bisa masuk dalam program ini dan tambang ada prioritas, serta pemerintah daerah punya saham partisipasi.

"Lahan dan jumlah tenaga kerja sudah sangat siap di Gresik. Sebanyak tenaga kerja 10 ribu pun siap, kami perjuangkan selama belum di dok," katanya.

Politisi Golkar itu menyebut proyek smelter di Gresik sudah dirintis sejak lama. Bahkan saat dirinya masih duduk di pucuk pimpinan DPRD Jatim.

"Dengan adanya smelter di Gresik akan menjadi multiplier effect. Selain menyerap sebanyak 10 ribu orang tenaga kerja, ditambah lagi pertumbuhan seperti mobil, motor, menjadi perputaran ekonomi di Jawa Timur khususnya Gresik akan terangkat," katanya.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa smelter Freeport harus ada di Gresik dan dipastikan pada tahun 2024 sudah beroperasi.

"Selama ini juga ada smelter di PT Smelting, namun kapasitasnya 10 kali lipat lebih kecil. Smelter Freeport di Gresik yang direncanakan berkapasitas 2 juta ton dengan nilai investasi 3 miliar dolar AS," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021