Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebutkan bahwa saat ini tren kasus COVID-19 di daerahnha mulai naik, terlebih setelah Lebaran 2021.
"Tren naik. Kemarin sempat masuk zona kuning, tapi tidak saya umumkan karena saya punya feeling akan jingga dan benar," kata Bupati Dhito di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan tren itu terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri 2021. Untuk itu, ia minta protokol kesehatan diterapkan dengan baik.
"Ini setelah Lebaran, tapi tidak ada pembenaran COVID-19 naik. Mau Lebaran atau tidak, harusnya kita kontrol, seperti masker. Harus tertib penggunaan masker. Naiknya ini cukup signifikan dan terus kami tekan," ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Bambang Triyono Putro menambahkan evaluasi kasus COVID-19 setelah Lebaran 2021 memang belum dilakukan hingga 100 persen. Ini dimungkinkan karena masa inkubasinya.
"Setelah Lebaran tentunya belum 100 persen bisa kita evaluasi, karena masa inkubasinya mungkin. Sementara ini tren masih dikatakan dalam batas normal, penambahan 10 (kasus), di bawah 10, di atas 10," kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa yang melegakan saat ini adalah tingkat hunian di rumah sakit di bawah 20 persen. Hal ini sudah terjadi hampir satu bulan terakhir.
Di Kabupaten Kediri, terdapat tiga rumah sakit rujukan COVID-19, serta beberapa rumah sakit lainnya yang juga jadi rumah sakit rujukan.
"Yang melegakan tingkat hunian rumah sakit di bawah 20 persen. Ini standar hampir satu bulan. Tren turun. Jadi, tidak sampai 20 persen dan ini tdiak banyak yang harus dirawat," kata dia.
Ia juga mengatakan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kediri hingga kini terus dilakukan. Kabupaten Kediri mendapatkan kiriman 400 ribu dosis, yang diberikan untuk tenaga kesehatan serta pelayan publik.
"Dibandingkan dengan vaksin yang kami terima 40 persen tapi itu dengan catatan setengahnya untuk dosis kedua. Jadi, vaksin tidak bisa kami berikan semua, karena untuk persiapan dosis kedua," kata dia.
Ia berharap vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan secara menyeluruh untuk warga penerima. Untuk itu, hingga kini pemkab juga terus melakukan sosialisasi untuk gencar vaksinasi COVID-19.
Di Kabupaten Kediri, hingga Rabu (26/5) terdapat 4.823 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 66 orang yang masih dirawat, 4.289 orang telah sembuh dan 468 orang telah meninggal dunia. Selain itu, terdapat 170 orang dinyatakan probable.
Kasus pada Rabu itu terdapat tambahan 10 kasus. Sedangkan pada Selasa (25/5) terdapat 4.813 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat tambahan delapan kasus pada Selasa tersebut. Ada 58 orang yang masih dirawat, 4.287 orang telah sembuh dan 468 orang telah meninggal dunia.
Pada Senin (24/5) terdapat nol kasus COVID-19. Ada 4.805 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 54 orang masih dirawat, 4.283 sudah sembuh dan 468 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Tren naik. Kemarin sempat masuk zona kuning, tapi tidak saya umumkan karena saya punya feeling akan jingga dan benar," kata Bupati Dhito di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan tren itu terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri 2021. Untuk itu, ia minta protokol kesehatan diterapkan dengan baik.
"Ini setelah Lebaran, tapi tidak ada pembenaran COVID-19 naik. Mau Lebaran atau tidak, harusnya kita kontrol, seperti masker. Harus tertib penggunaan masker. Naiknya ini cukup signifikan dan terus kami tekan," ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Bambang Triyono Putro menambahkan evaluasi kasus COVID-19 setelah Lebaran 2021 memang belum dilakukan hingga 100 persen. Ini dimungkinkan karena masa inkubasinya.
"Setelah Lebaran tentunya belum 100 persen bisa kita evaluasi, karena masa inkubasinya mungkin. Sementara ini tren masih dikatakan dalam batas normal, penambahan 10 (kasus), di bawah 10, di atas 10," kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa yang melegakan saat ini adalah tingkat hunian di rumah sakit di bawah 20 persen. Hal ini sudah terjadi hampir satu bulan terakhir.
Di Kabupaten Kediri, terdapat tiga rumah sakit rujukan COVID-19, serta beberapa rumah sakit lainnya yang juga jadi rumah sakit rujukan.
"Yang melegakan tingkat hunian rumah sakit di bawah 20 persen. Ini standar hampir satu bulan. Tren turun. Jadi, tidak sampai 20 persen dan ini tdiak banyak yang harus dirawat," kata dia.
Ia juga mengatakan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kediri hingga kini terus dilakukan. Kabupaten Kediri mendapatkan kiriman 400 ribu dosis, yang diberikan untuk tenaga kesehatan serta pelayan publik.
"Dibandingkan dengan vaksin yang kami terima 40 persen tapi itu dengan catatan setengahnya untuk dosis kedua. Jadi, vaksin tidak bisa kami berikan semua, karena untuk persiapan dosis kedua," kata dia.
Ia berharap vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan secara menyeluruh untuk warga penerima. Untuk itu, hingga kini pemkab juga terus melakukan sosialisasi untuk gencar vaksinasi COVID-19.
Di Kabupaten Kediri, hingga Rabu (26/5) terdapat 4.823 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 66 orang yang masih dirawat, 4.289 orang telah sembuh dan 468 orang telah meninggal dunia. Selain itu, terdapat 170 orang dinyatakan probable.
Kasus pada Rabu itu terdapat tambahan 10 kasus. Sedangkan pada Selasa (25/5) terdapat 4.813 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat tambahan delapan kasus pada Selasa tersebut. Ada 58 orang yang masih dirawat, 4.287 orang telah sembuh dan 468 orang telah meninggal dunia.
Pada Senin (24/5) terdapat nol kasus COVID-19. Ada 4.805 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 54 orang masih dirawat, 4.283 sudah sembuh dan 468 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021