Program vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia (lansia) di Kota Madiun, Jawa Timur, menyasar sebanyak 16.164 orang dengan pelaksanaan secara bertahap.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani di Madiun, Senin, mengatakan ditargetkan vaksinasi terhadap kaum lansia di daerah itu segera tuntas. Namun hal itu menunggu ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat.
"Bagi lansia yang awalnya dapat Sinovac, maka akan diberikan Sinovac di dosis kedua. Kalau dapatnya AstraZeneca, nanti juga kita usulkan untuk dosis yang kedua. Yang jelas keduanya itu tidak bisa dicampur," ujar dia.
Dia menjelaskan untuk vaksin AstraZeneca yang diberikan adalah batch CTMAV545 sesuai yang dikirim dari Provinsi Jatim sehingga aman, sedangkan warga tidak perlu cemas karena yang ditarik pemerintah adalah batch CTMAV547.
Sejauh ini proses vaksinasi terhadap lansia berjalan lancar. Ada pun jeda waktu pemberian dosis vaksin pertama dengan kedua berjarak 28 hari.
Sesuai data, dari 16.164 sasaran lansia, sejauh ini baru mencapai 16 persen yang menerima suntikan dosis pertama
Ia mengakui ada beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami lansia setelah mendapat suntikan vaksin. Namun, itu masih dalam kategori ringan, seperti demam, pusing, nyeri di bekas suntikan, maupun pegal linu.
Harapannya, dengan vaksinasi lansia tersebut dapat menekan kesakitan dan kematian akibat COVID-19 yang mayoritas dari kaum lansia.
"Proses vaksin ini merupakan peran serta Kota Madiun dalam rangka ikut menyukseskan program vaksinasi guna mencegah penularan COVID-19," kata dia.
Meski program vaksin telah bergulir, Pemkot Madiun meminta warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 5M untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang belum berakhir.
Dengan demikian kasus penyebaran COVID-19 di Kota Madiun yang masih terjadi, dapat dicegah dan jumlahnya dapat ditekan.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Senin, telah mencapai 2.561 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.276 orang di antaranya telah sembuh, 35 orang dalam perawatan, 77 orang melakukan isolasi mandiri, dan 173 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Senin, konfirmasi baru sebanyak 20 orang, sembuh 14 orang, dan meninggal dunia nihil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani di Madiun, Senin, mengatakan ditargetkan vaksinasi terhadap kaum lansia di daerah itu segera tuntas. Namun hal itu menunggu ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat.
"Bagi lansia yang awalnya dapat Sinovac, maka akan diberikan Sinovac di dosis kedua. Kalau dapatnya AstraZeneca, nanti juga kita usulkan untuk dosis yang kedua. Yang jelas keduanya itu tidak bisa dicampur," ujar dia.
Dia menjelaskan untuk vaksin AstraZeneca yang diberikan adalah batch CTMAV545 sesuai yang dikirim dari Provinsi Jatim sehingga aman, sedangkan warga tidak perlu cemas karena yang ditarik pemerintah adalah batch CTMAV547.
Sejauh ini proses vaksinasi terhadap lansia berjalan lancar. Ada pun jeda waktu pemberian dosis vaksin pertama dengan kedua berjarak 28 hari.
Sesuai data, dari 16.164 sasaran lansia, sejauh ini baru mencapai 16 persen yang menerima suntikan dosis pertama
Ia mengakui ada beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami lansia setelah mendapat suntikan vaksin. Namun, itu masih dalam kategori ringan, seperti demam, pusing, nyeri di bekas suntikan, maupun pegal linu.
Harapannya, dengan vaksinasi lansia tersebut dapat menekan kesakitan dan kematian akibat COVID-19 yang mayoritas dari kaum lansia.
"Proses vaksin ini merupakan peran serta Kota Madiun dalam rangka ikut menyukseskan program vaksinasi guna mencegah penularan COVID-19," kata dia.
Meski program vaksin telah bergulir, Pemkot Madiun meminta warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 5M untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang belum berakhir.
Dengan demikian kasus penyebaran COVID-19 di Kota Madiun yang masih terjadi, dapat dicegah dan jumlahnya dapat ditekan.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Senin, telah mencapai 2.561 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.276 orang di antaranya telah sembuh, 35 orang dalam perawatan, 77 orang melakukan isolasi mandiri, dan 173 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Senin, konfirmasi baru sebanyak 20 orang, sembuh 14 orang, dan meninggal dunia nihil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021