Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memastikan kematian sejumlah ternak sapi dan kambing di Kecamatan Pagerwojo disebabkan gangguan pencernaan.

"Ada beberapa kasus (sakit). Namun yang paling dominan karena masalah pencernaan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Titus Sumaryani di Tulungagung, Sabtu.

Ditambahkan, selain masalah pencernaan ada sebagian ternak yang mati akibat placenta tidak bisa keluar saat melahirkan.

Akibatnya, sapi mengalami infeksi yang berujung kematian.

Kematian ternak di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo sempat membuat peternak setempat gempar.

Beredar rumor ternak-ternak mati karena diguna-guna oleh pihak lain.

Pasalnya, saat dilakukan pembedahan pada ternak yang mati, ditemukan sejumlah benda aneh seperti pecahan beling, tali, plastik hingga logam.

Teori bahwa ternak menjadi sasaran santet pun berkembang.

Namun tim dokter hewan yang diterjunkan pihak Disnak Tulungagung tidak mengonfirmasi hal tersebut.

Kendati ditemukan ada benda aneh dalam perut kambing yang mati mendadak, dugaan masuknya benda yang bukan pakan alami ternak itu terjadi karena pola pakan yang serampangan.

Awalnya warga menduga matinya sapi itu akibat virus atau wabah seperti tahun 2017, hingga menyebabkan ratusan sapi mati. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021