Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyebut ada belasan bangunan yang terdiri dari rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,2 (dimutakhirkan BMKG menjadi 5,9 magnitudo) pada Jumat malam.

"Kerusakan ada yang jenis bangunannya rumah, puskesmas, sekolah, mushalla hingga kantor," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik di Blitar, Jumat malam.

Baca juga: BMKG: Gempa di Blitar terjadi akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
Baca juga: Sejumlah bangunan di Blitar rusak akibat gempa

BPBD Kabupaten Blitar mendata terdapat kurang lebih 17 bangunan yang mengalami kerusakan tersebar di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Blitar. Bagian yang rusak juga beragam, seperti dinding ambrol, genteng rontok, dinding retak, teras roboh hingga plafon rontok.

Untuk fasilitas umum terdapat Puskesmas Wates yang mengalami kerusakan serta polsek. "Untuk tingkat kerusakan masuk ringan. Namun, ada yang berat milik Pak Jazuli di Desa Jabung, Talun, rumahnya roboh," katanya.

Baca juga: Warga Kediri berhamburan ke luar rumah saat gempa magnitudo 6,2 mengguncang
Kondisi rumah warga yang mengalami kerusakan di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). BPBD setempat masih mendata sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa magnitudo 6,2SR yang terjadi sekitar pukul 19.09 WIB dan berpusat di lepas pantai selatan Blitar tersebut. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa.
Hingga kini, pendataan juga terus dilakukan. BPBD Kabupaten Blitar juga belum mendapatkan laporan apakah ada korban luka atau tidak dalam kejadian tersebut.

Sementara itu, Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengungkapkan untuk kantor polsek hanya satu kantor yang dilaporkan ada kerusakan, yaitu di Polsek Wates.

"Binangun (Polsek Binangun) tidak ada ada, hanya Wates (Polsek Wates) yang plafonnya jatuh. Sedikit sekali, tidak ada korban jiwa," kata Kapolres.

Baca juga: Satu rumah di Kota Malang rusak akibat gempa Blitar

Kapolres juga meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan yang dimungkinkan bisa terjadi. Namun, terkait dengan pendirian tenda darurat, hingga kini masih menunggu hasi evaluasi dari BPBD Kabupaten Blitar.

"Tentunya kami ikut yang disampaikan BMKG dimungkinkan gempa susulan walaupun lebih kecil. Masyarakat harus tetap waspada. Kami juga menunggu perkembangan hasil koordinasi dengan BPBD dan BMKG apakah perlu (pendirian tenda darurat)," kata Kapolres.

Gempa dengan magnitudo 6,2 (dimutakhirkan BMKG menjadi 5,9 magnitudo) mengguncang wilayah tenggara Kabupaten Blitar, pada Jumat sekitar pukul 19.09 WIB.

Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) episentrum gempa berada di 8,63 Lintang Selatan, 112,34 Bujur Timur, sejauh 57 kilometer Tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer.

BMKG sementara ini mengumumkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021