Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng toko swalayan untuk memasarkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari kota ini agar semakin dikenal.

"Yang kami harapkan, UMKM bisa berkolaborasi dengan siapapun juga. Memang agak sulit UMKM masuk ke pasar modern, saya mengakui agak sulit karena biasanya produk sudah bagus tapi bungkusnya masih jelek. Dari tahun lalu kami fokus untuk menaikkan kelas UMKM dengan marketplace," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan saat ini pemerintah kota fokus agar produk UMKM bisa masuk toko swalayan. Jika dahulu di toko swalayan produk UMKM dari Kota Kediri diberi tempat di bagian pojok toko, namun hal itu ternyata belum berdampak signifikan, sehingga produk UMKM pun harus di-branding.

Pemkot Kediri menjalin kerja sama dengan pusat perbelanjaan dan toko swalayan modern seperti Indomaret, Alfamart, Ace Hardware, Informa dan sejumlah toko modern lainnya untuk memasarkan produk UMKM dengan adanya etalase khusus Pusaka (Produk UMKM Asli dari Kota Kediri).

Kesepakatan kerja sama ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh manajemen toko swalayan dengan UMKM Kota Kediri disaksikan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.

Wali Kota juga mengapresiasi kolaborasi toko swalayan dengan UMKM Kota Kediri.

"Dengan kerja sama ini, produk-produk UMKM unggulan Kota Kediri pada akhirnya bisa lebih dikenal masyarakat karena sudah terdapat di seluruh pusat perbelanjaan dan toko modern, karena akan ada etalase dengan desain khusus yang ditempatkan di lokasi strategis dan mudah dilihat konsumen," kata dia.

Terkait filosofi penamaan "Pusaka", Wali Kota Kediri mengungkapkan bahwa dirinya yakin UMKM akan menjadi pusaka (senjata) yang ampuh dalam menghadapi situasi pandemi.

"Sektor UMKM telah terbukti tahan dari guncangan ekonomi selama setahun terakhir saat dunia dilanda pandemi COVID-19," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Mas Abu juga berharap pelaksanaan kemitraan ini bisa berkelanjutan dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain toko swalayan itu, beberapa toko lainnya juga akan menyusul misalnya Hypermart, Golden Swalayan Kediri, Borobudur Swalayan Kediri dan sejumlah toko swalayan lainnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kota Kediri Moh Anang Kurniawan menegaskan Pusaka merupakan bentuk inovasi Pemerintah Kota Kediri dalam pengembangan investasi dan peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal untuk penguatan daya saing perekonomian daerah.

Ia menyebut pemkot memberikan kemudahan penanaman modal dalam bentuk percepatan pelayanan yang diberikan berdasarkan pertimbangan bermitra dengan UMKM daerah, Pusaka ini salah satu bentuk realisasinya.

"Dengan kemudahan berinvestasi di Kota Kediri, imbal baliknya pusat perbelanjaan dan toko modern wajib ikut terlibat menaikkan level produk UMKM Kota Kediri dengan menjual dan memajang pada etalase khusus tematik agar mudah dikenali pembeli," kata Anang Kurniawan.

Anang menyatakan pelaku UMKM yang akan bermitra dengan swalayan melalui Pusaka harus merupakan binaan dinas teknis terkait.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Agus Tri Susanto mengatakan pihaknya berkomitmen tumbuh dan berkembang bersama pedagang kecil dan toko kelontong di Kota Kediri. Hal itu sesuai dengan visi perusahaan menjadi jaringan ritel terkemuka yang dimiliki masyarakat luas, berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen.

Ia menambahkan Alfamart akan melakukan pembaharuan atau upgrade 25 warung kelontong sampai akhir tahun.

"Kami akan menguprade 25 warung atau toko kelontong menjadi semi modern. Dan sekarang sudah terealisasi 10," katanya.

Saat ini, Alfamart juga akan menggandeng 12 produk IKM untuk dijual di toko toko di Kota Kediri. Perusahaan juga akan merekrut karyawan lokal Kediri bekerjasama dengan SMKN II Kediri dan dan SMK Pawyatan Daha Kediri, yang lulusannya diterima sebagai karyawan Alfamart. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021