Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono memantau langsung kondisi kesehatan puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) yang tengah menjalani karantina di Balai Diklat PNS, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Sebanyak 80 orang pekerja migran yang pulang ke Banyuwangi diharuskan menjalani karantina sebagai antisipasi penyebaran COVID-19, sebelum mereka dipulangkan ke beberapa kecamatan tempat asal pekerja migran tersebut.

"Langkah ini kami lakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Banyuwangi. Kami berupaya semaksimal mungkin agar para pekerja migran, keluarganya dan warga masyarakat bisa berkumpul bersama di kampung halaman dengan perasaan aman dan nyaman," ujar Sekda Mujiono.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengungkapkan hingga saat ini tercatat sebanyak 80 orang pekerja migran yang pulang ke Banyuwangi untuk merayakan Lebaran.

Dari puluhan pekerja migran itu, sebagian besar bekerja di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Mereka pulang secara bergelombang memasuki Banyuwangi.

"Para pekerja migran ini memasuki Banyuwangi terhitung sejak 30 April hingga 4 Mei 2021. Masih akan ada beberapa gelombang lagi. Hingga hari ini tercatat sudah 80 orang yang datang," kata Rio, sapaan dr. Widji Lestariono.

Rio menmabahkan di Banyuwangi mereka melakukan karantina lanjutan setelah di Asrama Haji Surabaya. Untuk karantina pekerja migran dilakukan selama lima hari, yakni dua hari di Surabaya dan tiga hari di Banyuwangi.

Menurut ia, selama menjalani karantina yang disediakan oleh pemerintah kabupaten, mereka juga menjalani tes usap (swab test) sebelum dipulangkan ke rumahnya.

"Dua hari ini kami melakukan swab test, hasilnya 35 orang negatif, kami pulangkan tapi nanti ada karantina mandiri selama 14 hari. Dengan dipantau secara ketat oleh satgas COVID-19 yang ada di desa dan kecamatan," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021