Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyebut Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menjadi terminal ramah lingkungan karena menerapkan konsep green building.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Minggu, mengatakan konsep green building ini diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan di Surabaya.
"TIJ saat ini sedang dalam proses mengikuti sertifikasi Silver dari Green Building Council Indonesia," kata Irvan.
Menurut dia, cara mengurangi dampak lingkungan yakni dengan menciptakan ruang terbuka hijau serta memanfaatkan lahan dengan bijak. Sehingga dapat menciptakan kualitas udara yang baik dan nyaman untuk dikunjungi.
Untuk mewujudkan green building itu, Irvan menyatakan bahwa lahan terminal dilengkapi area terbuka hijau yang cukup dengan adanya area lanskap yang bebas dari struktur bangunan. Sedangkan fasad terminal, dikonsep dengan green facade dengan membuat tanaman vertikal untuk meningkatkan kualitas iklim mikro.
"Sedangkan efisiensi dan konservasi energi juga dihasilkan dengan masuknya cahaya alami yang cukup. Hal itu dibantu pula dengan penggunaan lampu hemat energi dan fitur hemat energi pada lift dan escalator," katanya.
Menurut Irvan, pembangunan Gedung Parkir dan TIJ ini juga memperhatikan konservasi air yakni, dengan cara mendaur ulang air bekas pakai (gray water) untuk kembali dipergunakan menyiram tanaman dan flushing toilet. Bahkan untuk manajemen lingkungan bangunan, pembuangan sampah dibedakan menjadi tiga jenis.
"Sehingga disediakan tiga jenis tempat sampah, yakni sampah basah, sampah kering, dan sampah bekas limbah kimia," katanya.
Irvan mengatakan TIJ yang diresmikan bersamaan dengan Jembatan Sawunggaling pada Sabtu (1/5) itu selain sebagai terminal juga berfungsi sebagai tempat parkir untuk mengakomodir kendaraan yang parkir di terminal Joyoboyo dan sekitarnya.
"Gedung Parkir dan Terminal Intermoda Joyoboyo ini berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 8.669 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 34.624 meter persegi," kata Irvan.
Gedung Parkir dan TIJ ini kapasitasnya mewadahi untuk digunakan beragam jenis kendaraan dengan rincian untuk kapasitas Parkir Mobil 363 SRP (Satuan Ruang Parkir), Parkir Motor 504 SRP, Parkir Sepeda 100 SRP, Slot Bus Pariwisata 8 SRP, Slot Bus Kota atau Suroboyo Bus 4 SRP, Slot Lyn 60 SRP, Drop-off Mobil pribadi atau Taxi 9 SRP.
"TIJ ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasional terminal setinggi 5 lantai dan basement," ujarnya.
Bahkan, kata Irvan, untuk area indoor TIJ, juga dilengkapi dengan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Menariknya, Gedung Parkir dan TIJ juga dilengkapi dengan 100 Kios, 1 Ruang Laktasi, 1 Musala, 1 Zona Taman Bermain Lalu Lintas, serta 1 Ruang Kontrol (Ruang Pantau CCTV). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Minggu, mengatakan konsep green building ini diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan di Surabaya.
"TIJ saat ini sedang dalam proses mengikuti sertifikasi Silver dari Green Building Council Indonesia," kata Irvan.
Menurut dia, cara mengurangi dampak lingkungan yakni dengan menciptakan ruang terbuka hijau serta memanfaatkan lahan dengan bijak. Sehingga dapat menciptakan kualitas udara yang baik dan nyaman untuk dikunjungi.
Untuk mewujudkan green building itu, Irvan menyatakan bahwa lahan terminal dilengkapi area terbuka hijau yang cukup dengan adanya area lanskap yang bebas dari struktur bangunan. Sedangkan fasad terminal, dikonsep dengan green facade dengan membuat tanaman vertikal untuk meningkatkan kualitas iklim mikro.
"Sedangkan efisiensi dan konservasi energi juga dihasilkan dengan masuknya cahaya alami yang cukup. Hal itu dibantu pula dengan penggunaan lampu hemat energi dan fitur hemat energi pada lift dan escalator," katanya.
Menurut Irvan, pembangunan Gedung Parkir dan TIJ ini juga memperhatikan konservasi air yakni, dengan cara mendaur ulang air bekas pakai (gray water) untuk kembali dipergunakan menyiram tanaman dan flushing toilet. Bahkan untuk manajemen lingkungan bangunan, pembuangan sampah dibedakan menjadi tiga jenis.
"Sehingga disediakan tiga jenis tempat sampah, yakni sampah basah, sampah kering, dan sampah bekas limbah kimia," katanya.
Irvan mengatakan TIJ yang diresmikan bersamaan dengan Jembatan Sawunggaling pada Sabtu (1/5) itu selain sebagai terminal juga berfungsi sebagai tempat parkir untuk mengakomodir kendaraan yang parkir di terminal Joyoboyo dan sekitarnya.
"Gedung Parkir dan Terminal Intermoda Joyoboyo ini berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 8.669 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 34.624 meter persegi," kata Irvan.
Gedung Parkir dan TIJ ini kapasitasnya mewadahi untuk digunakan beragam jenis kendaraan dengan rincian untuk kapasitas Parkir Mobil 363 SRP (Satuan Ruang Parkir), Parkir Motor 504 SRP, Parkir Sepeda 100 SRP, Slot Bus Pariwisata 8 SRP, Slot Bus Kota atau Suroboyo Bus 4 SRP, Slot Lyn 60 SRP, Drop-off Mobil pribadi atau Taxi 9 SRP.
"TIJ ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasional terminal setinggi 5 lantai dan basement," ujarnya.
Bahkan, kata Irvan, untuk area indoor TIJ, juga dilengkapi dengan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Menariknya, Gedung Parkir dan TIJ juga dilengkapi dengan 100 Kios, 1 Ruang Laktasi, 1 Musala, 1 Zona Taman Bermain Lalu Lintas, serta 1 Ruang Kontrol (Ruang Pantau CCTV). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021