Kehadiran Program JKN-KIS justru banyak dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah. Hal tersebutlah yang diyakini oleh Tridiana Libriawaty.

Bukan tanpa alasan dirinya meyakini hal tersebut, karena menurut pengalamanya sebagai Kepala Puskesmas Krembung sebelum adanya era JKN-KIS masyarakat tidak mampu dapat tetap mengakses layanan Kesehatan melalui penjaminan Jampersal bagi persalinan dan Jamkesmas.

Padahal menurutnya justru masyarakat kalangan menengah lah yang sangat membutuhkan, terutama yang memiliki penyakit dan harus berobat.

“Yang magak inilah yang kasian. Tidak kaya tapi juga tidak miskin, tapi membutuhkan pengobatan yang berbiaya besar missal cuci darah dan sebagainya. Kalaupun sebelumnya kaya, tapi kalau terus-terusan ya lama-lama habis uangnya. Itu yang saya lihat, lebih enak,” terang Tridiana.

Sedikit bercerita Tridiana membandingkan dengan sebelum adanya JKN-KIS, Puskesmas Krembung sebagai pengampu layanan Kesehatan di wilayah seringnya kebingungan karena pasien tidak bisa dikatakan miskin sehingga tidak bisa dimintakan Jamkesda, SKTM pun tidak punya. Sejak ada Program JKN-KIS, masyarakat jadi terbantu dengan cara mendaftarkan diri dan keluarganya serta rutin membayar iuran.

“Program JKN-KIS, sakit apapun dapat dijamin, beda dengan lainnya. Masyarakat cukup mendaftar masuk kelas minimal kelas 3 dengan membayar hanya sekitar 25 ribu rupiah, bisa terjaminan layanan kesehatannya,” tambahnya.

Sebagai fasilitas Kesehatan milik pemerintah, Puskesmas Krembung berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik pada seluruh masyarakat yang datang berkunjung. Puskesmas Krembung juga memiliki Maklumat Pelayanan yang menjadi dasar dalam memberikan pelayanan Kesehatan serta adanya Komitmen Mutu yang ditandatangani oleh seluruh pegawai puskesmas sebagai bentuk komitmen untuk memberikan layanan sesuai dengan Maklumat Pelayanan.

“Kami banyak berinovasi dalam memberikan layanan Kesehatan untuk masyarakat. Misalnya inovasi CAK RAHMAN OKE, adalah inovasi pelayanan lansia yang tidak perlu antri dan akan dilayani secara khusus. Atau inovasi STAY AT HOME yaitu inovasi pelayanan dokter online. Ada juga NARUTOBAT adalah inovasi dalam bentuk edukasi pada pasien terkait fungsi dan kegunaan obat. Terakhir di masa Pandemi ada SIMPELCOV, inovasi pemantauan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk dipantau lebih lanjut mengenai kondisi kesehatannya,” jelas Tridiana penuh semangat.

Menyadari besarnya manfaat Program JKN-KIS untuk masyarakat, Tridiana berharap kedepannya program ini akan tetap berjalan dengan baik. Tentunya dengan berbagai macam perkembangan positif sehingga dapat terus memberikan jaminan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

“Jangan dibubarkan, karena benar-benar membantu. Kalau tidak ada JKN-KIS, ya tidak mampu. Memang harus ada bantuan dari negara. Kedepannya kami di Puskesmas Krembung akan lebih mengutamakan pelayanan, biarlah masyarakat yang menilai sendiri,” tutupnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021