Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menggelar pasar murah pada lima kecamatan menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Taufik Alami di Probolinggo, Jumat, mengatakan pasar murah tersebut digelar di Kecamatan Krucil, Tiris, Tongas, Kuripan, dan Pakuniran dengan setiap kecamatan total sasarannya mencapai 280 orang keluarga prasejahtera.

"Masing-masing mendapatkan paket beras 5 kg, gula lokal 2 kg, minyak goreng 2 liter dan telur ayam 1 kg dengan total harga Rp100 ribu dan harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga di pasaran sebesar Rp165 ribu," tuturnya di Probolinggo.

Menurutnya, pasar murah juga melibatkan Perum Bulog dan perusahaan jamur PT Surya Jaya Abadi Perkasa, sehingga masyarakat selain mendapatkan jatah pembelian untuk pasar murah, penerima juga bisa menambah untuk membeli yang lain.

Ia menjelaskan sinergi antara pemerintah dan perusahaan ataupun instansi dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat keluarga pra-sejahtera, sehingga tahun berikutnya diharapkan akan lebih banyak perusahaan-perusahaan atau instansi yang ikut berjuang atau bergerak dalam pelaksanaan kegiatan pasar murah bagi keluarga pra-sejahtera.

"Kegiatan pasar murah itu bertujuan sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk masyarakat pra-sejahtera dalam mencukupi kebutuhan pokok menjelang Lebaran," katanya.

Selain itu, lanjut dia, tujuan pasar murah itu menjadi standar agar tidak terjadi lonjakan-lonjakan harga yang cukup tiinggi yang biasanya terjadi setiap tahun menjelang hari besar keagamaan.

Untuk pelaksanaan pasar murah tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan protokol kesehatan (prokes).

"Penerima manfaatnya adalah mereka yang terdaftar dalam database kemiskinan atau keluarga prasejahtera yang akan diverifikasi oleh desa dan kecamatan dengan dibuktikan KTP," ujarnya.

Taufik berharap penerima manfaat khususnya keluarga prasejahtera tidak lagi kesulitan atau merasa terbantu dengan harga yang cukup murah karena nilainya 40 persen hingga 50 persen dari nilai biasanya.

"Kegiatan pasar murah itu sengaja diperketat salah satunya adalah untuk menghindari spekulan-spekulan atau pedagang-pedagang besar yang memanfaatkan. Sebab biasanya nanti dibeli oleh pedagang besar dan dijual lagi dengan mendapatkan keuntungan yang lebih besar," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021