Jumlah penumpang kereta api di wilayah Daerah Operasi 9 Jember, Jawa Timur, mengalami peningkatan sebelum pemberlakuan larangan mudik pada libur Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah pada 6-17 Mei 2021.

"Selama bulan April 2021 terdata jumlah tiket di wilayah Daop 9 Jember yang terjual sebanyak 92 ribu tiket, sedangkan pada 1-5 Mei 2021 terdata 4.385 tiket," kata Pelaksana Harian Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember Raditya Mahardika di Jember, Kamis.

Menurutnya, ada sedikit peningkatan jumlah penumpang pada bulan April 2021 dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, namun tidak terlalu signifikan karena ada larangan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Kami masih menunggu kebijakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk penjualan tiket diatas tanggal 5 Mei 2021, sehingga KAI belum melayani penjualan tiket pada 5-17 Mei 2021," tuturnya.

Ia menjelaskan PT KAI Daop 9 Jember mendukung penuh seluruh kebijakan pemerintah terkait moda transporasi pada masa mudik dan pihaknya juga mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

"Jadi, untuk detail pengoperasian KA apa saja yang dibolehkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian selama libur Lebaran masih belum tahu," katanya.

PT KAI memberlakukan protokol kesehatan yang ketat untuk masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi kereta api, agar penyebaran COVID-19 bisa ditekan.

Daop 9 Jember mengoperasikan kembali KA Wijayakusuma dengan rute Ketapang-Cilacap dan KA Mutiara Timur dengan rute Ketapang-Yogyakarta jelang Lebaran 2021 pada hari-hari tertentu.

KA Wijayakusuma beroperasi pada akhir pekan minggu keempat bulan April dan awal Mei 2021 yakni pada tanggal 29-30 April 2021, serta tanggal 1-5 Mei 2021, kemudian KA Mutiara Timur beroperasi pada tanggal 1-5 Mei 2021.

Sementara salah seorang warga perantauan yang tinggal di Jember Lusiana mengaku mudik lebih awal ke rumah keluarga besarnya di Yogyakarta pada akhir April 2021 sebelum ada larangan mudik yang diberlakukan pemerintah.

"Kebetulan sekolah juga melakukan pembelajaran daring, sehingga saya bersama anak-anak memutuskan mudik ke lebih awal ke Yogyakarta karena tahun lalu kami tidak mudik," katanya.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021