Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu, memulangkan ribuan santri dengan sistem rombongan menggunakan angkutan yang telah disiapkan sehingga santri tetap terjaga, terlebih lagi saat ini masih pandemi COVID-19.
Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang K.H. Abdul Hakim Mahfud meminta pada para santri untuk tetap menjaga nilai kesantriannya saat berada di rumah.
"Ketika kalian semua sudah berada di rumah, tolong nilai-nilai kesantriannya tetap dijaga, seperti salat jamaah, mengaji Al-Qur'an, dan lainnya," kata Gus Kikin, sapaan akrabnya.
Baca juga: Santri Tebuireng Jombang wajib swab test saat masuk pesantren
Sementara itu, Nyai Hj. Laily, juga menyampaikan permohonan maaf kepada para santri, karena aktivitas yang cukup ketat diterapkan. Hal itu dilakukan mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.
"Saya ingin meminta maaf kepada kalian semua, santri-santri Pesantren Tebuireng, karena selama di pesantren semua tidak diperkenankan untuk keluar pondok maupun bertemu dengan orang-orang yang berada di luar pesantren. Dan kami juga meminta maaf bila selama pandemi ini, kegiatan belajar mengajar kalian di kelas sedikit terganggu," kata istri Gus Kikin tersebut.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19, Pesantren Tebuireng terapkan larangan jenguk santri
Pesantren Tebuireng memulangkan para santri sesuai dengan jadwal untuk liburan tahun ini menjelang Hari Raya Idulfitri 2021.
Pengelola Pesantren Tebuireng menyewa sekitar 40 unit bus untuk mengantarkan para santri menuju kampung halaman, antara lain daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga beberapa provinsi di Pulau Sumatra.
Baca juga: Ribuan santri baru Ponpes Tebuireng Jombang wajib "rapid test"
Mudir Bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng Lukman Hakim juga berpesan kepada santri yang akan pulang ke rumah masing-masing agar mereka tetap menjaga kesantriannya di mana pun dan kapan pun.
"Tolong tetap menjaga nilai kesantrian kalian di mana pun," katanya.
Selain mengantar dengan kendaraan bus, Pesantren Tebuireng Jombang, pada hari sebelumnya sudah mengantarkan sekitar 200 orang santri yang mudik melalui jalur penerbangan pesawat. Selain itu, beberapa santri pulang naik kapal laut.
Selama perjalanan, para santri juga diharuskan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, antara lain sering mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu memakai masker.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang K.H. Abdul Hakim Mahfud meminta pada para santri untuk tetap menjaga nilai kesantriannya saat berada di rumah.
"Ketika kalian semua sudah berada di rumah, tolong nilai-nilai kesantriannya tetap dijaga, seperti salat jamaah, mengaji Al-Qur'an, dan lainnya," kata Gus Kikin, sapaan akrabnya.
Baca juga: Santri Tebuireng Jombang wajib swab test saat masuk pesantren
Sementara itu, Nyai Hj. Laily, juga menyampaikan permohonan maaf kepada para santri, karena aktivitas yang cukup ketat diterapkan. Hal itu dilakukan mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.
"Saya ingin meminta maaf kepada kalian semua, santri-santri Pesantren Tebuireng, karena selama di pesantren semua tidak diperkenankan untuk keluar pondok maupun bertemu dengan orang-orang yang berada di luar pesantren. Dan kami juga meminta maaf bila selama pandemi ini, kegiatan belajar mengajar kalian di kelas sedikit terganggu," kata istri Gus Kikin tersebut.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19, Pesantren Tebuireng terapkan larangan jenguk santri
Pesantren Tebuireng memulangkan para santri sesuai dengan jadwal untuk liburan tahun ini menjelang Hari Raya Idulfitri 2021.
Pengelola Pesantren Tebuireng menyewa sekitar 40 unit bus untuk mengantarkan para santri menuju kampung halaman, antara lain daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga beberapa provinsi di Pulau Sumatra.
Baca juga: Ribuan santri baru Ponpes Tebuireng Jombang wajib "rapid test"
Mudir Bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng Lukman Hakim juga berpesan kepada santri yang akan pulang ke rumah masing-masing agar mereka tetap menjaga kesantriannya di mana pun dan kapan pun.
"Tolong tetap menjaga nilai kesantrian kalian di mana pun," katanya.
Selain mengantar dengan kendaraan bus, Pesantren Tebuireng Jombang, pada hari sebelumnya sudah mengantarkan sekitar 200 orang santri yang mudik melalui jalur penerbangan pesawat. Selain itu, beberapa santri pulang naik kapal laut.
Selama perjalanan, para santri juga diharuskan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, antara lain sering mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu memakai masker.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021