Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meninjau langsung layanan penyeberangan feri jarak jauh (long distance ferry/LDF) rute Ketapang, Banyuwangi menuju Lembar, Lombok sebagai upaya pengembangan konektivitas dari Jawa-Nusa Tenggara Barat.

Budi Karya mengapresiasi kapal feri yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Pelabuhan Lembar, Lombok dan sebaliknya, karena tumbuh hubungan dagang Banyuwangi dan Lombok.

"Ini menujukkan tumbuhnya korelasi, dan tumbuhnya hubungan dagang Banyuwangi dan Lombok. Ujungnya bisa efisiensi harga, serta juga ada peluang wisatawan karena koneksinya langsung," katanya usai meninjau langsung layanan penyeberangan feri jaraj jauh di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Kunjungan kerja Menteri Perhubungan ini, juga untuk memastikan protokol kesehatan COVID-19 berjalan dengan baik.

"Kami juga ingin memperluas penggunaan GeNose COVID-19 ini untuk di pelabuhan penyeberangan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Budi Karya juga meninjau lokasi pelaksanaan tes GeNose COVID-19 di Bandara Banyuwangi, yang siap menggunakan GeNose atau alat deteksi virus corona sebagai syarat penerbangan.

"Saya mengapresiasi Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Banyuwangi yang mulai menyiapkan GeNose. Ini bandara ke-9 di bawah AP II yang melakukan deteksi COVID-19 dengan GeNose," katanya.

Kata Budi, apa yang dilakukan AP II menunjukkan keseriusan mendukung pemerintah dalam pencegahan penularan Coronavirus.

"GeNose merupakan produk anak bangsa, perlu kita dukung. Tadi saya juga lihat operatornya anak Banyuwangi asli. Dia pelajari itu, dan tentu ini memberikan suatu keahlian baru. Saya apresiasi, apalagi Ibu Bupati Banyuwangi mendukung alat ini.

Sementara itu, Bupati Bamyuwamgi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang turut mendampingi Menteri Budi, menyatakan siap mendukung upaya penggunaan tes deteksi COVID-19 untuk penumpang kapal maupun udara dengan menggunakan GeNose.

"Kami siap berkolaborasi dengan ASDP maupun pihak Angkasa Pura II. Bandara Banyuwangi menunjukkan bagaimana arsitektur berbasis kearifan lokal bisa beriringan dengan upaya membangun ekonomi daerah melalui aksesibilitas jalur udara," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021