Petrokimia Gresik melakukan kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X untuk mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu di Jawa Timur, karena merupakan penopang utama tebu nasional sebagai bahan baku gula.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berupaya menyelesaikan masalah produktivitas tebu yang sering terjadi di dalam negeri.

"Produktivitas tebu dalam negeri saat ini masih belum mencukupi kebutuhan gula nasional karena kendala bahan baku. Kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Dwi kepada wartawan.

Sejumlah kendala yang dihadapi petani, kata Dwi, menjadikan tebu sulit bersaing dengan komoditas pangan pokok utama seperti padi dan jagung. Padahal, di masa pandemi COVID-19 budi daya tebu tetap harus berjalan agar dapat menyediakan bahan baku industri gula yang merupakan kebutuhan pokok dan strategis bagi masyarakat.

Ia mengatakan masalah klasik budi daya tanaman tebu antara lain produktivitas rendah, terbatasnya pendampingan kepada petani, keterbatasan pupuk subsidi, harga pupuk non-subsidi yang mahal, sulitnya akses ke lembaga keuangan dan harga jual hasil panen yang cenderung turun, serta belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen.

"Agro Solution Petrokimia Gresik dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna menjaga kedaulatan pangan sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani," katanya.

Sementara itu, Direktur PTPN X Aris Toharisman menyambut baik kerja sama Agro Solution itu dan mengakui bahwa keluhan utama yang disampaikan oleh petani tebu saat ini adalah sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi karena keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia.

"Dengan kerja sama ini, diharapkan petani dapat memenuhi kekurangan kebutuhan pupuk dengan menggunakan pupuk non subsidi yang pasokan dan kualitasnya dijamin oleh Petrokimia Gresik," katanya.

PTPN X juga menyampaikan terima kasih kepada Petrokimia Gresik karena sudah membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pabrik gula dan hal ini merupakan salah satu wujud sinergi BUMN yang nyata.

"Untuk tahap awal program Agro Solution akan di jalankan di wilayah Pabrik gula (PG) Gempolkrep, Kabupaten Mojokerto dengan target lahan 8.000 ha hingga 10.000 ha. Untuk pendanaan program tersebut, Petrokimia Gresik sudah menggandeng Bank BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya sebagai lembaga keuangan yang siap membantu dan mendukung permodalan program Agro Solution melalui skema KUR Tani dan produk perbankan lainnya," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021